JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 (KAI Daop 1) Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Dalam langkah terbarunya, perusahaan pelat merah ini menghadirkan berbagai fasilitas publik yang bisa dinikmati secara gratis oleh pelanggan di 109 stasiun yang berada dalam wilayah operasionalnya. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan stasiun yang lebih aman, nyaman, inklusif, sekaligus mendukung mobilitas pelanggan dengan lebih baik.
Langkah strategis ini diumumkan pada Rabu, 11 Juni 2025, sebagai bagian dari komitmen KAI dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang tidak hanya efisien dalam hal waktu dan biaya, tetapi juga memperhatikan kebutuhan kenyamanan serta produktivitas pengguna jasa kereta api.
“Kami ingin menciptakan suasana stasiun yang seperti rumah kedua bagi pelanggan — tempat yang aman, nyaman, dan mendukung berbagai aktivitas baik untuk bekerja, belajar, maupun berlibur,” ujar Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.
Fasilitas Publik Gratis di 109 Stasiun
Fasilitas yang disediakan oleh KAI Daop 1 Jakarta meliputi berbagai elemen pendukung kenyamanan dan produktivitas masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
Ruang tunggu ber-AC dengan kapasitas mencukupi dan tempat duduk ergonomis.
Wi-Fi gratis di area publik stasiun untuk mendukung aktivitas digital pengguna.
Charging station untuk perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop.
Mushola dan tempat ibadah yang bersih dan representatif.
Toilet bersih dan gratis, termasuk toilet difabel.
Layanan informasi berbasis digital seperti layar informasi keberangkatan dan kedatangan, serta petunjuk arah yang mudah dipahami.
Area co-working space mini di beberapa stasiun besar seperti Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Langkah ini tak hanya memperkuat nilai layanan KAI sebagai penyedia transportasi, tetapi juga sebagai pengelola ruang publik yang ramah dan produktif.
Meningkatkan Nilai Pengalaman Perjalanan
Menurut Ixfan, inovasi fasilitas publik ini merupakan bentuk transformasi pelayanan yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Pelanggan tidak lagi hanya membutuhkan moda transportasi, tetapi juga ruang yang mendukung gaya hidup modern.
“Selain melaksanakan proses bisnis utama yaitu mengantarkan pelanggan dari stasiun keberangkatan hingga ke tujuan dengan selamat, KAI juga berkomitmen untuk menghadirkan fasilitas publik yang nyaman dan inklusif,” tegasnya.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan, tidak hanya dari segi kecepatan dan ketepatan waktu, tetapi juga kenyamanan selama berada di lingkungan stasiun.
Inklusivitas Jadi Fokus Layanan
Salah satu nilai penting yang dikedepankan KAI dalam menghadirkan fasilitas ini adalah inklusivitas. Semua fasilitas dirancang agar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, penyandang disabilitas, serta pelanggan dengan kebutuhan khusus.
Fasilitas seperti jalur khusus kursi roda, ramp tangga, serta petugas pendamping di stasiun tertentu menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk memberikan layanan yang tidak diskriminatif dan humanis.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, merasa aman dan dihargai saat berada di area stasiun kami,” ujar Ixfan.
Transformasi Digital dan Pendekatan Modern
Upaya ini juga sejalan dengan transformasi digital yang tengah dijalankan oleh KAI secara menyeluruh. Berbagai layanan di stasiun kini telah terintegrasi dengan aplikasi mobile milik KAI, memungkinkan pelanggan memantau jadwal kereta, melakukan pemesanan, serta mendapatkan informasi terkini secara real time.
Penerapan layar informasi digital, self-service ticketing, dan sistem antrean elektronik juga menjadi bagian dari infrastruktur modern yang mempercepat layanan sekaligus mengurangi kepadatan di area tertentu.
“KAI terus bergerak ke arah digitalisasi yang memberi kemudahan dan efisiensi bagi pelanggan. Kami ingin menciptakan pengalaman layanan yang seamless dari awal hingga akhir perjalanan,” tambah Ixfan.
Mendorong Masyarakat Beralih ke Transportasi Publik
Dengan peningkatan kualitas fasilitas dan layanan, KAI juga berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi publik, khususnya kereta api, sebagai moda pilihan utama untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh.
Transportasi berbasis rel dinilai lebih ramah lingkungan, efisien dari sisi biaya, serta mampu mengurangi beban kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya.
Langkah KAI dalam menciptakan stasiun yang lebih nyaman, aman, dan mendukung produktivitas juga dipandang sebagai langkah strategis dalam menata wajah transportasi publik nasional menuju standar kelas dunia.
Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan
Ixfan juga menegaskan bahwa fasilitas yang disediakan bukan bersifat final, melainkan akan terus dikembangkan berdasarkan masukan dari pelanggan dan evaluasi internal yang rutin dilakukan.
“Kami terbuka terhadap masukan. Setiap kritik dan saran pelanggan akan menjadi dasar evaluasi untuk penyempurnaan layanan ke depan,” ujarnya.
Rencana ke depan mencakup pengembangan ruang laktasi yang lebih representatif, taman baca anak, serta fasilitas ramah lingkungan seperti panel surya dan sistem pengolahan air limbah di area stasiun.
Langkah KAI Daop 1 Jakarta dalam menghadirkan fasilitas gratis di 109 stasiun wilayah operasionalnya menandai babak baru dalam pelayanan transportasi publik di Indonesia. Dengan konsep “stasiun sebagai rumah kedua”, KAI tidak hanya fokus pada aspek transportasi, tetapi juga memperlakukan stasiun sebagai ruang publik yang fungsional, inklusif, dan manusiawi.
Melalui pendekatan yang komprehensif ini, KAI berharap kehadiran stasiun-stasiun yang lebih nyaman dan modern dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, memperluas basis pengguna kereta api, serta mendorong transformasi sistem transportasi nasional ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan.