Petani

Babinsa Bantu Petani Rawat Tembakau di Sapeken

Babinsa Bantu Petani Rawat Tembakau di Sapeken
Babinsa Bantu Petani Rawat Tembakau di Sapeken

JAKARTA - Para petani tembakau di Dusun Sepangkur Kecil, Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, kini tengah fokus melakukan perawatan intensif terhadap tanaman tembakau yang baru memasuki usia satu minggu. Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam menjaga kualitas dan potensi hasil panen tembakau yang menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah tersebut.

Dalam proses perawatan tanaman tersebut, Babinsa dari Koramil 0827/19 Sapeken, Serka Sutrisno, turut hadir langsung membantu para petani di lapangan. Kegiatan dilakukan pada Senin, 23 Juni 2025 dengan fokus pada pembersihan gulma dan pemantauan kondisi tanaman.

“Kami terjun ke sawah membantu petani membersihkan lahan dari gulma dan memantau kelembapan tanah. Ini sangat penting untuk memastikan tanaman tembakau tumbuh sehat dan kuat,” ungkap Serka Sutrisno di lokasi kegiatan.

Perawatan Sejak Dini Menentukan Kualitas Panen

Serka Sutrisno menjelaskan, perawatan tanaman tembakau pada fase awal merupakan tahap paling krusial dalam proses budidaya. Penyulaman terhadap tanaman yang tidak tumbuh sempurna serta pembersihan gulma secara rutin perlu dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan akar dan batang tanaman.

Selain itu, pemantauan terhadap kelembapan tanah menjadi faktor penting mengingat kondisi cuaca di wilayah kepulauan seperti Sapeken cenderung berubah-ubah. Kelembapan tanah yang stabil sangat dibutuhkan untuk mendukung proses fotosintesis dan pertumbuhan akar.

“Diharapkan dengan perawatan yang intensif sejak awal, tanaman tembakau dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil panen yang berkualitas serta bernilai jual tinggi,” kata Serka Sutrisno.

Waspada Serangan Hama Sejak Dini

Serka Sutrisno juga mengingatkan bahwa meskipun tanaman masih berusia muda, potensi serangan hama dan penyakit tetap harus diantisipasi. Bahkan pada fase awal pertumbuhan, tanaman tembakau sangat rentan terhadap gangguan dari serangga dan jamur yang bisa menghambat produktivitas.

Dalam kegiatan tersebut, Babinsa tak hanya membantu secara fisik tetapi juga memberikan edukasi singkat kepada para petani tentang cara mendeteksi gejala awal serangan hama, serta pentingnya penggunaan pestisida secara bijak dan terukur.

Kolaborasi TNI dan Petani, Wujud Kemanunggalan

Keterlibatan Babinsa dalam kegiatan pertanian di Sapeken bukanlah hal baru. Sebagai ujung tombak TNI di wilayah, Babinsa memiliki peran penting dalam membina dan mendampingi masyarakat, termasuk dalam bidang pertanian.

Serka Sutrisno berharap kehadirannya di tengah petani bisa memberikan motivasi dan semangat tambahan, terutama dalam menghadapi tantangan bertani di daerah kepulauan yang memiliki akses terbatas terhadap sarana produksi pertanian.

“Kami hadir untuk mendukung dan mendorong semangat para petani. Ini juga bagian dari kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Sutrisno.

Diharapkan Dukungan Penyuluh Pertanian

Lebih lanjut, Babinsa Sapeken itu juga mengimbau agar penyuluh pertanian dari pemerintah daerah terus aktif mendampingi petani, khususnya di wilayah kepulauan seperti Sapeken. Menurutnya, kombinasi antara kerja keras petani, pendampingan teknis dari penyuluh, dan dukungan moril dari aparat kewilayahan akan membawa hasil maksimal dalam pengembangan pertanian lokal.

“Kami berharap korluh pertanian di Sapeken turut mendampingi petani melalui penyuluhan dan bantuan teknis agar sektor pertanian tembakau semakin maju dan berdaya saing,” tegasnya.

Tembakau, Komoditas Potensial di Kepulauan

Wilayah Sapeken dikenal memiliki potensi besar dalam komoditas pertanian seperti tembakau dan kelapa. Namun, tantangan geografis dan akses distribusi menjadi kendala tersendiri bagi petani di daerah ini. Oleh karena itu, sinergi antarsektor menjadi kunci dalam mengembangkan potensi pertanian agar tidak tertinggal dari daerah lain di Madura maupun Jawa Timur.

Upaya perawatan dini yang kini dilakukan petani, dibantu oleh aparat TNI, diharapkan dapat menciptakan momentum positif menjelang masa panen tembakau yang biasanya jatuh pada pertengahan hingga akhir musim kemarau.

Ketahanan Pangan Dimulai dari Sawah

Kegiatan yang dilakukan di Desa Sabuntan mencerminkan semangat gotong royong dan sinergi antara petani dan aparat dalam menjaga ketahanan pangan lokal. Dalam kondisi global yang penuh tantangan, peran petani tetap menjadi tulang punggung ekonomi desa dan bangsa.

Dengan terus ditingkatkannya perhatian terhadap sektor pertanian, termasuk dukungan langsung dari TNI dan pemerintah, diharapkan hasil panen tembakau tahun ini dapat memberikan kesejahteraan bagi petani Sapeken dan mendongkrak ekonomi lokal secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index