JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Rengat–Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru. Hingga pertengahan Juni 2025, progres konstruksi proyek strategis nasional tersebut telah mencapai 53,76 persen.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw bersama jajaran Komisi V DPR RI di Rest Area KM 45 Tol Pekanbaru–Dumai.
“Pembangunan Jalan Tol Rengat–Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru yang tengah dibangun oleh Hutama Karya telah mencapai progres konstruksi sebesar 53,76 persen,” ungkap Adjib.
Proyek pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperluas jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), khususnya di wilayah Riau. Ruas Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru akan menjadi simpul penting dalam mendukung konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatera, khususnya sebagai akses utama menuju berbagai kawasan strategis.
Tol di Riau Tembus 187 Kilometer
Saat ini, Provinsi Riau telah memiliki jaringan tol sepanjang 187,09 kilometer yang telah beroperasi. Infrastruktur tersebut meliputi Tol Pekanbaru–Dumai sepanjang 131,69 kilometer dan Tol Pekanbaru–Bangkinang–XIII Koto Kampar sepanjang 55,4 kilometer. Kedua ruas ini juga dilengkapi enam rest area yang sebagian besar menyediakan ruang bagi pelaku UMKM lokal dengan alokasi lebih dari 30 persen.
Menurut Adjib, keberadaan tol-tol tersebut membawa dampak besar bagi perekonomian daerah. Selain memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat, keberadaan jalan tol juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan meningkatkan daya saing daerah.
“Tol Pekanbaru–Dumai menghubungkan pusat kota ke Pelabuhan Roro Dumai yang strategis di pesisir timur Sumatera, sedangkan Tol Pekanbaru–XIII Koto Kampar menjadi koridor penting menuju Provinsi Sumatera Barat,” jelas Adjib.
Selain dua ruas yang telah beroperasi dan proyek yang sedang berjalan, Hutama Karya juga telah mempersiapkan dua proyek tol baru yang kini dalam tahap perencanaan, yaitu Tol Rengat–Junction Pekanbaru sepanjang 176 kilometer dan Tol Dumai–Rantau Prapat sepanjang 181 kilometer. Dua proyek tersebut dirancang untuk memperluas akses menuju Kawasan Industri Tanjung Buton dan Pulau Burung di Indragiri Hilir.
“Dengan pembangunan yang dilakukan secara bertahap, kami berkomitmen menghadirkan jaringan jalan tol terintegrasi dan berdampak langsung pada pengembangan ekonomi kawasan,” tambahnya.
Dampak Signifikan terhadap Perekonomian Daerah
Keberadaan tol-tol di Riau diyakini akan semakin meningkatkan efisiensi waktu tempuh perjalanan, mempercepat mobilitas masyarakat, serta mendukung distribusi logistik yang lebih lancar. Selain itu, konektivitas antarwilayah akan memperkuat potensi ekonomi lokal, membuka peluang investasi baru, hingga memperluas akses pariwisata.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap progres pembangunan tol yang ada di Provinsi Riau. Ia menilai, pembangunan tol di wilayah tersebut telah memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri dan logistik.
“Kami mengapresiasi tol yang telah beroperasi dan mendorong pertumbuhan kawasan industri serta logistik. Ini membuktikan pentingnya percepatan pembangunan ruas-ruas baru di Riau,” ujar Robert Rouw.
Menurutnya, percepatan pembangunan jalan tol yang dilakukan di Riau harus terus dipacu agar seluruh wilayah dapat terhubung dengan lebih baik, sehingga potensi ekonomi daerah dapat dimanfaatkan secara optimal. Robert menegaskan, Komisi V DPR RI siap memberikan dukungan terhadap proyek-proyek pembangunan jalan tol yang berdampak langsung terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dorong Konektivitas Sumatera
Sebagai bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru dan rencana pengembangan ruas-ruas baru lainnya akan mempercepat terwujudnya konektivitas antarwilayah di Sumatera. Selain mendukung pertumbuhan sektor industri dan pariwisata, keberadaan jaringan tol ini juga akan meningkatkan daya saing logistik, yang pada akhirnya dapat memperkuat posisi Sumatera sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pembangunan tol ini merupakan bagian dari komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan infrastruktur yang dapat mendorong perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera,” tutup Adjib.
Seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur ini, Hutama Karya terus berupaya melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk melalui penyediaan ruang bagi UMKM lokal di rest area tol sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi daerah.
Dengan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, serta sektor swasta, diharapkan pembangunan tol ini dapat berjalan sesuai target waktu yang ditetapkan, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat.
Sebagai catatan, proyek pembangunan Tol Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru menjadi salah satu proyek strategis yang terus dipantau oleh pemerintah pusat, seiring dengan prioritas percepatan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas nasional, mendukung pertumbuhan kawasan industri, dan mendorong percepatan ekonomi daerah.