JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan sistem contraflow di Jalan Tol Jagorawi arah Bogor mulai dari KM 13+000 hingga KM 21+850. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi meningkatnya volume kendaraan, khususnya terkait dengan penanganan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di KM 17+000 arah Bogor.
Penerapan contraflow dimulai pada Senin, 23 Juni 2025 pukul 11.35 WIB. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya strategis untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas di salah satu ruas tol tersibuk menuju kawasan Bogor dan Puncak.
“Pembangunan sistem contraflow ini merupakan respons cepat atas insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi di KM 17+000. Dengan skema ini, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat terurai, khususnya bagi kendaraan yang melintas dari arah Jakarta menuju Bogor,” kata Senior Manager Representative Office 1 Jasa Marga, Alvin Andituahta Singarimbun, dalam keterangan resminya di Jakarta.
Antisipasi Lonjakan Volume Kendaraan
Tol Jagorawi selama ini dikenal sebagai salah satu jalur vital yang menghubungkan Jakarta dengan kawasan wisata di Bogor, Puncak, hingga Cianjur. Pada momen libur panjang atau akhir pekan, lonjakan kendaraan yang melintas menjadi hal yang tak terelakkan. Dengan situasi tersebut, penerapan contraflow menjadi solusi sementara untuk mencegah terjadinya kemacetan parah.
Alvin mengimbau kepada para pengguna jalan agar selalu mempersiapkan perjalanan dengan baik, mengingat kebijakan contraflow dapat mengubah rute normal kendaraan.
“Antisipasi perencanaan perjalanan sangat penting, mengingat rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan,” tegas Alvin.
Selain itu, Jasa Marga juga meminta para pengguna jalan tol memastikan saldo kartu elektronik (e-toll) mencukupi sebelum memasuki gerbang tol. Hal ini bertujuan agar proses transaksi di gerbang tol tidak terganggu yang pada akhirnya dapat memperlancar arus keluar-masuk kendaraan di jalur tol.
Imbauan Kepada Pengguna Jalan
Dalam penerapan contraflow, kendaraan dari arah Jakarta dialihkan untuk melewati sebagian jalur yang biasanya digunakan kendaraan arah sebaliknya (Bogor–Jakarta). Sistem ini diterapkan untuk membagi kepadatan dan mengoptimalkan kapasitas jalur yang tersedia.
Guna memastikan keselamatan pengguna jalan, Jasa Marga mengingatkan agar pengendara tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang terpasang, mengikuti arahan petugas lapangan, serta menjaga kecepatan dan jarak aman antar kendaraan.
“Keamanan dan keselamatan pengguna jalan tol menjadi prioritas kami. Karena itu, pengguna jalan diminta selalu waspada, patuhi rambu, dan ikuti petunjuk petugas yang berjaga,” tambah Alvin.
Untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi terbaru terkait kondisi lalu lintas di ruas tol, Jasa Marga menyediakan layanan call center 24 jam di nomor 14080. Selain itu, pengguna jalan dapat memanfaatkan aplikasi Travoy yang menyajikan informasi kondisi lalu lintas terkini.
Langkah Proaktif Menghadapi Lonjakan Lalu Lintas
Penerapan sistem contraflow di Tol Jagorawi bukanlah hal baru. Jasa Marga rutin memberlakukan strategi rekayasa lalu lintas ini, khususnya saat volume kendaraan meningkat drastis, seperti pada musim libur, cuti bersama, ataupun masa mudik Lebaran.
Dalam konteks yang lebih luas, contraflow merupakan salah satu bentuk respons cepat untuk menjaga kelancaran operasional jalan tol di Indonesia. Kehadiran sistem ini sudah terbukti dapat mempercepat waktu tempuh kendaraan, menekan risiko kemacetan berkepanjangan, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, koordinasi lintas sektor antara Jasa Marga, Kepolisian, dan Dinas Perhubungan terus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan contraflow berjalan efektif di lapangan. Evaluasi berkala juga dilakukan untuk memastikan kebijakan yang diterapkan tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan pengguna jalan.
Dukungan DPR untuk Peningkatan Infrastruktur Jalan Tol
Upaya pengelolaan lalu lintas di jalan tol, termasuk penerapan contraflow, mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk legislatif. Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Rest Area KM 45 Tol Pekanbaru–Dumai, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw sempat mengungkapkan pentingnya optimalisasi infrastruktur jalan tol demi mendukung mobilitas masyarakat serta kelancaran logistik.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah strategis yang dilakukan operator tol. Ini penting agar pertumbuhan kawasan industri, logistik, dan pariwisata semakin terbuka,” ujar Robert.
Hal senada disampaikan oleh berbagai pengamat transportasi yang menilai bahwa rekayasa lalu lintas, seperti contraflow, harus terus didukung oleh infrastruktur pendukung, pengawasan ketat, serta kesiapan petugas di lapangan.
Komitmen Jasa Marga untuk Kenyamanan Pengguna Jalan
Sebagai operator jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan. Dalam menghadapi situasi genting atau insiden kecelakaan, penerapan rekayasa lalu lintas dilakukan dengan prinsip mengutamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Dengan penerapan contraflow ini, kami berharap perjalanan masyarakat tetap nyaman dan aman, meskipun ada insiden yang tidak diharapkan,” ujar Alvin.
Ke depan, Jasa Marga berencana untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam sistem manajemen lalu lintas. Inovasi tersebut meliputi penguatan sistem informasi, peningkatan koordinasi antar lembaga terkait, serta pengembangan infrastruktur digital yang mendukung pengelolaan jalan tol secara modern.
Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, operator tol, dan masyarakat, berbagai tantangan dalam pengelolaan arus lalu lintas dapat diatasi bersama. Harapannya, Tol Jagorawi dan seluruh jaringan tol nasional mampu mendukung mobilitas masyarakat Indonesia secara optimal.
“Dengan sinergi dan kesiapan semua pihak, kami yakin pelayanan jalan tol akan semakin baik ke depannya,” tutup Alvin.