JAKARTA - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan pentingnya peran manajemen hotel dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota Medan. Hal ini disampaikan dalam acara Penutupan Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Sumatera Utara periode 2025-2028, yang berlangsung di Santika Dyandra Hotel, Kamis 19 JUNI 2025.
Wali Kota Medan Dorong Sinergi Hotel dengan UMKM
Dalam sambutannya, Wali Kota Medan mengharapkan agar para pengelola hotel, khususnya yang tergabung dalam IHGMA Sumut, memberikan kesempatan dan ruang bagi UMKM lokal untuk mempromosikan dan menjual produk mereka di lingkungan hotel. Menurutnya, sinergi antara dunia perhotelan dan UMKM dapat menjadi salah satu solusi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Manajemen hotel di Medan harus membuka ruang lebih besar bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada tamu-tamu hotel. Ini adalah langkah nyata dalam memberdayakan ekonomi masyarakat sekaligus memperkaya pengalaman wisatawan yang datang ke Medan,” ujar Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas.
Peluang Besar UMKM dalam Sektor Pariwisata dan Perhotelan
Medan sebagai salah satu kota besar dan pintu gerbang Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan perhotelan. Dengan banyaknya hotel bintang lima hingga hotel kelas menengah yang tersebar di berbagai kawasan, hotel dapat menjadi platform strategis bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Produk-produk khas Medan seperti kuliner tradisional, kerajinan tangan, dan produk lokal lain sangat berpotensi menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Oleh karena itu, dukungan dari manajemen hotel menjadi krusial dalam membuka akses pemasaran bagi pelaku UMKM.
Penutupan Musyawarah Daerah IV IHGMA Sumut: Momentum Penguatan Sektor Perhotelan
Acara Penutupan Musda IV DPD IHGMA Sumut ini sekaligus menandai pergantian periode kepengurusan 2025-2028, dengan harapan dapat menghadirkan inovasi dan kolaborasi yang lebih kuat di sektor perhotelan Sumut. Para General Manager hotel yang hadir berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat jaringan antar pelaku industri.
Ketua IHGMA Sumut periode baru menyatakan, “Kami menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan pelaku UMKM. Kami akan berusaha membuka peluang bagi UMKM untuk berkontribusi di lingkungan hotel sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.”
Sinergi Pemerintah dan Industri Perhotelan untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal
Dorongan dari Wali Kota Medan ini merupakan bagian dari visi pemerintah kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inklusivitas. Melalui sinergi antara pemerintah, industri perhotelan, dan pelaku UMKM, diharapkan dapat tercipta ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.
“Pemberdayaan UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga menambah nilai tambah pada sektor pariwisata. Dengan melibatkan UMKM dalam aktivitas hotel, kita tidak hanya mempromosikan produk lokal tapi juga memperkaya pengalaman wisata yang otentik,” jelas Wali Kota Rico.
Strategi Pemberdayaan UMKM Melalui Kolaborasi dengan Hotel
Para pengamat ekonomi dan pelaku usaha menilai bahwa keterlibatan hotel dalam memberdayakan UMKM akan membuka peluang baru sekaligus menjadi langkah strategis menghadapi persaingan di sektor pariwisata yang semakin ketat. Hotel dapat menyediakan ruang pamer produk UMKM, memasukkan produk lokal dalam menu restoran hotel, hingga menyediakan paket tur yang melibatkan produk dan jasa UMKM.
Lebih jauh, pengelolaan kemitraan ini juga membutuhkan dukungan pelatihan dan pendampingan agar UMKM mampu memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh pasar hotel. Inisiatif ini akan menuntut kerja sama lintas sektor dan koordinasi yang baik antara pemerintah, asosiasi hotel, dan komunitas UMKM.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski peluang besar terbuka, pengembangan sinergi ini juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan kapasitas produksi UMKM, standar kualitas produk, dan akses modal. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah dalam memberikan fasilitasi pelatihan, pembiayaan, dan pendampingan menjadi sangat penting.
Wali Kota Medan mengingatkan, “Kita harus memastikan bahwa pelaku UMKM siap dan mampu memenuhi kebutuhan pasar hotel, sehingga kemitraan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.”
Peran IHGMA dalam Mendorong Inovasi dan Kemitraan
Sebagai asosiasi yang menaungi para General Manager hotel di Sumatera Utara, IHGMA memiliki posisi strategis untuk menjadi jembatan antara pelaku industri perhotelan dan UMKM. Dengan pengurus baru yang dinamis dan visi progresif, IHGMA diharapkan dapat memperluas jaringan dan menciptakan berbagai program kolaborasi yang inovatif.
Ketua IHGMA Sumut menyatakan, “Kami berkomitmen membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan UMKM dan pihak terkait lainnya. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga kontribusi sosial yang memperkuat komunitas dan perekonomian lokal.”
Dorongan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, agar manajemen hotel memberikan ruang bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya menjadi sinyal kuat pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan potensi besar sektor pariwisata dan perhotelan di Medan, pemberdayaan UMKM melalui hotel dapat membuka peluang pemasaran baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkaya pengalaman wisatawan.
Melalui dukungan pemerintah daerah, asosiasi hotel, dan pelaku UMKM yang semakin solid, diharapkan ekosistem bisnis di Medan terus tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat luas.