RUMAH MURAH

Harga Semen Juni 2025: Momentum Tepat untuk Bangun Rumah

Harga Semen Juni 2025: Momentum Tepat untuk Bangun Rumah
Harga Semen Juni 2025: Momentum Tepat untuk Bangun Rumah

JAKARTA - Memasuki pertengahan tahun, harga semen mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Penurunan ini menjadikan Juni 2025 sebagai momentum strategis bagi masyarakat yang ingin memulai pembangunan rumah, melakukan renovasi, maupun mempercepat pengerjaan konstruksi yang sempat tertunda.

Harga semen yang stabil, bahkan cenderung turun, didorong oleh beberapa faktor penting seperti pasokan yang melimpah, turunnya permintaan di sektor infrastruktur, dan biaya produksi yang lebih terkendali. Tren ini menjadi sinyal positif, terutama bagi masyarakat kelas menengah yang selama ini menunda proyek bangunan karena khawatir dengan fluktuasi harga material.

Harga Semen Turun, Rata-Rata Rp 60.000–Rp 70.000 per Sak

Berdasarkan pantauan pasar bahan bangunan di sejumlah daerah pada awal Juni 2025, harga semen untuk ukuran 50 kg berada pada kisaran Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per sak. Harga tersebut bervariasi tergantung pada merek dan lokasi penjualan. Merek-merek ternama seperti Semen Padang, Gresik, Tiga Roda, Merah Putih, hingga Holcim tetap mendominasi pasar dengan harga bersaing.

Sebagai contoh, Semen Padang dan Gresik dijual dengan harga antara Rp 60.000 hingga Rp 63.000 per sak, sementara merek seperti Tiga Roda dan Holcim berada di kisaran Rp 68.000 hingga Rp 72.000 per sak. Merek lain seperti Conch dan Dynamix juga mencatat harga jual relatif lebih murah, antara Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per sak.

Sementara itu, untuk jenis semen instan seperti mortar (acian, plester, perekat bata ringan), harganya bervariasi tergantung jenis dan spesifikasi, namun sebagian besar masih dalam kisaran Rp 60.000 hingga Rp 150.000 per kemasan 25 kg.

Penurunan Harga Dipengaruhi Stabilitas Produksi dan Turunnya Permintaan

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dalam pernyataan terbarunya menyebutkan bahwa produksi semen nasional pada kuartal pertama 2025 mengalami penurunan permintaan sekitar 7,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total penjualan 14,5 juta ton pada awal 2024, volume pada 2025 ini turun menjadi sekitar 13,4 juta ton.

“Tren pelemahan proyek infrastruktur yang disebabkan oleh penyesuaian anggaran pascapemilu membuat permintaan semen di sektor proyek besar menurun. Namun, sektor perumahan dan renovasi masih menunjukkan geliat positif,” ujar perwakilan ASI.

Selain itu, stabilitas harga energi dan efisiensi dalam proses produksi juga berkontribusi pada turunnya harga semen. Banyak pabrik kini telah menerapkan teknologi ramah lingkungan dan efisien, seperti penggunaan bahan bakar alternatif, sistem pemanfaatan panas limbah (waste heat recovery), hingga digitalisasi proses kontrol mutu.

Juni, Momentum Tepat untuk Masyarakat Bangun Rumah

Penurunan harga semen pada bulan ini disambut baik oleh pelaku industri dan masyarakat. Banyak kontraktor serta toko bahan bangunan menyatakan bahwa permintaan mengalami peningkatan sejak akhir Mei 2025.

“Penurunan harga semen sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen. Banyak pelanggan yang tadinya menunda pembangunan, kini mulai membeli material dalam jumlah besar,” ujar Arif Santoso, pemilik toko bangunan di Jakarta Timur.

Menurutnya, pembelian semen dalam jumlah besar pada saat harga turun bisa menghemat anggaran proyek hingga 10 hingga 15 persen, tergantung skala pembangunan.

Hal serupa diungkapkan oleh Andi Firmansyah, kontraktor perumahan di Bekasi, yang mengatakan bahwa biaya semen menyumbang sekitar 30 persen dari total biaya material bangunan. “Dengan harga saat ini, pembangunan rumah tipe 45 bisa lebih hemat hingga jutaan rupiah hanya dari pos pembelian semen saja,” katanya.

Tips Bijak Membeli Semen

Untuk masyarakat yang ingin memanfaatkan penurunan harga semen, berikut beberapa tips yang disarankan oleh para ahli:

Pilih Semen Berstandar SNI: Pastikan kemasan mencantumkan label SNI sebagai jaminan kualitas dan keamanan struktur bangunan.

Cek Tekstur dan Tanggal Produksi: Semen yang baik memiliki tekstur halus, berwarna abu-abu kehijauan, dan tidak menggumpal. Gunakan semen yang diproduksi dalam 1–3 bulan terakhir.

Sesuaikan Jenis dengan Kebutuhan: Gunakan Semen Portland untuk struktur utama, dan semen instan (mortar) untuk pekerjaan plester, acian, dan pasangan bata ringan.

Manfaatkan Diskon Volume: Beli dalam jumlah besar untuk proyek skala rumah tinggal atau ruko agar mendapatkan harga khusus dari distributor.

Dampak Positif bagi Industri dan Ekonomi

Harga semen yang stabil turut memberikan dampak positif terhadap percepatan pembangunan sektor properti. Pengembang perumahan berskala kecil hingga menengah kini dapat merancang strategi harga jual lebih kompetitif, sementara masyarakat kelas menengah mulai kembali optimis memulai pembangunan rumah secara bertahap.

Tren positif ini juga diprediksi akan mendorong naiknya sektor UMKM bangunan, seperti tukang bangunan, penyedia jasa pengecoran, dan pemilik warung bangunan lokal. “Kami berharap kondisi ini bisa bertahan minimal sampai akhir kuartal ketiga agar pemulihan sektor konstruksi berjalan stabil,” kata Dimas Yulianto, pelaku usaha konstruksi di Yogyakarta.

Tantangan ke Depan

Meski kondisi saat ini menguntungkan, sejumlah risiko tetap perlu diantisipasi. Asosiasi Semen Indonesia mencatat bahwa utilisasi pabrik semen nasional masih rendah, hanya sekitar 56 persen dari kapasitas terpasang. Hal ini dapat menimbulkan tekanan pada keuangan perusahaan produsen, terutama jika permintaan tidak kunjung pulih secara merata.

Selain itu, faktor global seperti fluktuasi harga energi, potensi pengenaan pajak karbon di negara tujuan ekspor, dan biaya logistik domestik yang tinggi masih menjadi tantangan yang harus dihadapi industri semen dalam jangka panjang.

Proyeksi Semester II 2025

Melihat tren yang ada, para analis memperkirakan bahwa harga semen akan tetap stabil hingga Agustus 2025, terutama jika proyek infrastruktur belum berjalan masif. Namun memasuki kuartal keempat, ada kemungkinan harga kembali naik karena meningkatnya aktivitas pembangunan menjelang akhir tahun, termasuk proyek pemerintah dan swasta.

Bagi masyarakat, Juni hingga Agustus 2025 dinilai sebagai periode terbaik untuk memulai pembangunan rumah pribadi, renovasi tempat usaha, atau pembelian material secara bertahap untuk persiapan proyek tahun depan.

Penurunan harga semen di bulan Juni 2025 memberikan peluang strategis bagi masyarakat untuk mewujudkan rencana pembangunan rumah dengan biaya lebih terjangkau. Ketersediaan stok yang cukup, stabilitas harga, serta dukungan dari sektor distribusi menjadikan momen ini sebagai saat yang tepat untuk mengambil keputusan pembangunan.

Dengan mempertimbangkan kualitas semen, waktu pembelian, dan pengelolaan anggaran yang cermat, masyarakat bisa memaksimalkan efisiensi proyek serta menciptakan hunian yang kuat, aman, dan tahan lama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index