JAKARTA - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi menetapkan Jakarta sebagai pusat kegiatan regional (regional hub) untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Penetapan ini memperkuat posisi Indonesia dalam lanskap sepak bola regional serta menegaskan komitmen FIFA terhadap pengembangan olahraga di kawasan ini.
1. Peresmian Kantor Regional Hub di Jakarta
FIFA meresmikan kantor permanen Asia Hub di Jakarta pada 10 November 2023, berlokasi di Menara Mandiri II, Jakarta Selatan. Presiden FIFA, Gianni Infantino, hadir bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan jajaran PSSI untuk menandai komitmen FIFA dalam memajukan sepak bola di kawasan regional . Tokoh-tokoh olahraga nasional juga turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara FIFA dan PSSI.
2. Visi FIFA terhadap Asia Hub
Gianni Infantino menggambarkan kantor ini sebagai “langkah penting dalam menyatukan dunia melalui sepak bola” dan menegaskan bahwa kantor regional tersebut bukan hanya berfungsi untuk operasi administratif, tetapi juga mendukung sepak bola tingkat grassroots, peningkatan tata kelola, dan sistem keamanan stadion bagi kawasan Asia Tenggara dan Timur
Presiden Indonesia Jokowi menegaskan bahwa kantor tersebut adalah bukti kepercayaan FIFA terhadap potensi sepak bola tanah air dan kawasan .
3. Cakupan dan Kapasitas Kantor
Kantor Asia Hub FIFA di Jakarta mencakup 962 m² dan dapat menampung sekitar 40 staf operasional. Fasilitas yang tersedia antara lain ruang kerja, ruang konferensi, ruang pameran, eksekutif lounge, dan media room. Dengan keberadaan kantor ini, diharapkan koordinasi dan pelaksanaan program-program FIFA di kawasan akan lebih efektif.
4. Implementasi Program Regional
Pasca peresmian, FIFA dan PSSI menjalankan sejumlah program kolaboratif di kawasan. Pada pertengahan November 2023, digelar serangkaian workshop antara FIFA dan ASEAN, meliputi pendidikan pelatih, penguatan tata kelola keuangan asosiasi nasional, serta peningkatan keamanan stadion . Workshop ini melibatkan Sekretaris Jenderal PSSI, Kemenpora, dan perwakilan negara anggota ASEAN, bertujuan memperkuat sinergi regional melalui format yang lebih praktis dan berorientasi kebutuhan di lapangan.
5. Stadion dan Keamanan Pertandingan
Melalui pengawasan langsung, FIFA mengirim tim ahli tata kelola stadion dan keamanan untuk melakukan evaluasi terhadap delapan venue di Indonesia — di antaranya Gelora Bung Karno, Kanjuruhan, dan Patriot — sebagai bagian dari program revitalisasi sesuai pedoman FIFA. Evaluasi ini menekankan aspek arus keluar-masuk penonton, evakuasi, dan pengamanan .
Tujuan jangka panjangnya adalah memastikan semua stadion di Asia Tenggara dan Asia Timur memenuhi standar keamanan dan kenyamanan terbaik, baik untuk laga internasional maupun kompetisi domestik berkualitas tinggi.
6. Pengembangan Pusat Teknis Nasional
FIFA mendukung pembangunan National Technical Centre (NTC) di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Kalimantan, yang mencakup lapangan latihan, asrama, dan fasilitas pendukung. Fase pertama NTC dibiayai melalui program FIFA Forward senilai US$5,4 juta dan dijadwalkan selesai pada Agustus 2024. Fasilitas ini diharapkan menjadi pangkalan bagi tim nasional usia muda menjelang ajang kualifikasi AFC U?20 2025.
7. Reaksi dari Pemerintah dan Pemangku Kepentingan
Presiden Jokowi menyambut baik posisi Jakarta sebagai pusat regional FIFA dan menegaskan bahwa ini harus disertai peningkatan kualitas sepak bola nasional, baik melalui pembenahan stadion, wasit, pelatih, dan pembinaan usia muda inside.fifa.com. Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan apresiasi karena kehadiran FIFA di Jakarta sejalan dengan semangat pengembangan olahraga, sinergi kerjasama, dan peningkatan peluang penyelenggaraan event FIFA di Indonesia
8. Manfaat Ekonomi dan Sosial
Seiring berkembangnya kantor regional, manfaat ekonomi lokal diharapkan meningkat melalui penyerapan tenaga kerja terlatih, kebutuhan logistik pertemuan regional, dan peluang pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang olahraga. Selain itu, peningkatan reputasi Indonesia sebagai pusat sepak bola regional juga mendorong potensi kunjungan delegasi internasional dan promosi olahraga nasional.
9. Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun target penyelenggaraan FIFA U?17 World Cup 2023 pertama bagi kawasan Asia Tenggara berhasil diadakan, tantangan seperti infrastruktur yang belum merata, standar pengamanan stadion, serta ketahanan tata kelola asosiasi nasional masih perlu diperkuat. FIFA dan PSSI harus memastikan bahwa proyek Asia Hub benar-benar mampu menjadi pusat transformasi olahraga regional secara berkelanjutan .
Penetapan Jakarta sebagai pusat kegiatan regional FIFA untuk Asia Tenggara dan Asia Timur bukan hanya langkah simbolis, tetapi juga strategi operasional untuk mendorong pengembangan olahraga di kawasan. Dengan dukungan pendanaan, sinergi multi-pemangku kepentingan, dan komitmen terhadap tata kelola dan infrastruktur yang baik, kehadiran kantor ini diharapkan memperkuat transformasi sepak bola di Indonesia dan negara-negara tetangga.
Program-program teknis, pengembangan stadion, training centre, serta kolaborasi regional menegaskan bahwa sepak bola tidak hanya soal prestasi, tetapi juga alat diplomasi olahraga dan pembangunan berkelanjutan. Masa depan sepak bola Asia kini berada di tangan para pemangku kepentingan yang siap menjadikan momen ini sebagai batu loncatan untuk pencapaian lebih tinggi di kancah internasional.