JAKARTA - Pemerintah Negara Bagian Johor, Malaysia, tengah mempercepat pembaruan Cross-Border Travel Agreement (Perjanjian Perjalanan Lintas Batas) dengan perusahaan transportasi daring Grab. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi mobilisasi rakyat menjelang Tahun Kunjungan Johor 2026 dan untuk meningkatkan sinergi dengan Singapura.
Efek langsung dari penegasan ulang kerjasama ini ditujukan untuk mempermudah mobilitas wisatawan dan komuter antara Johor dan Singapura—dua wilayah yang selama ini menjadi pintu gerbang utama transaksi lintas negara di Asia Tenggara.
1. Latar Belakang Inisiatif Perbatasan
Persetujuan lintas batas ini digagas menyusul kebutuhan Johor untuk meningkatkan konektivitas dengan tetangganya, Singapura, demi mendukung lonjakan wisatawan selama Visit Johor Year 2026 (VJY 2026). Inisiatif ini juga sejalan dengan ambisi pemerintah untuk menarik hingga 12 juta kunjungan wisatawan dan merevitalisasi aspek pariwisata pasca-pandemi
Menteri Besar Johor, Onn Hafiz Ghazi, sebelumnya memperkirakan pendapatan sektor pariwisata sebesar RM?42,48 miliar selama VJY 2026, dengan asumsi rata-rata pengeluaran per wisatawan adalah RM?3.500
2. Kerjasama Strategis dengan Grab
Grab dipilih karena perannya yang strategis dalam memfasilitasi transportasi lintas batas. Lewat kerjasama ini, pengguna platform Grab akan memperoleh kemudahan akses, seperti titik jemput di area border dan informasi perjalanan real-time, yang selama ini masih menjadi tantangan bagi wisatawan .
Seorang eksekutif dari JETCO (Johor Economic, Tourism and Cultural Office di Singapura) menyatakan, “Grab akan membantu mengalihkan penumpang dari transit menjadi pengunjung menginap, serta menjadikan Johor destinasi pilihan dalam paket perjalanan lintas negara”
3. Digitalisasi Lintas Batas dan Infrastruktur Pendukung
Selain transportasi daring, Johor juga menyiapkan transformasi digital di sejumlah platform perbatasan, termasuk mobile apps dan QR-code clearance untuk mempercepat arus masuk dan keluar. Infrastruktur fisik juga didukung oleh peningkatan CIQ (customs, immigration, quarantine) di Causeway dan Second Link, dengan integrasi sistem otomatisasi dan jalur khusus pejalan kaki serta kendaraan ringan
Pembangunan Johor-Singapore RTS (Rapid Transit System) dan BI-RQS diperkirakan akan beroperasi akhir 2026, membawa kapasitas hingga 10.000 penumpang per jam setiap arah. Ini akan memberikan opsi alternatif selain bus dan kendaraan pribadi
4. Konektivitas dan Sinergi Wilayah
Kerjasama lintas batas ini juga mendukung pengembangan Johor–Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ), sebuah khu ekonomi khusus yang diharapkan menarik 100 proyek dalam sepuluh tahun ke depan dan memfasilitasi investasi, manufaktur, serta pengembangan talenta regional
Ekonomi berbasis pariwisata juga mendapat sentuhan digital melalui program tourism ambassador, yang melatih konsierge di Singapura untuk mempromosikan Johor kepada wisatawan asing
5. Program Visit Johor Year 2026
Tema “Majestic Johor” akan membawa serangkaian festival kelas dunia—mulai dari kite, selancar, memancing, golf hingga kompetisi kuliner dan acara budaya lainnya . Langkah ini bertujuan merebut pasar wisatawan dari Singapura dan negara lainnya.
“Dengan promosi lintas-platform antara Johor dan Singapura, kita akan mengubah penumpang harian menjadi wisatawan yang menginap dan meningkatkan kunjungan internasional,” ungkap YB Raven Kumar Krishnasamy, EXCO Johor untuk kesatuan budaya dan pariwisata
6. Tantangan dan Solusi Perbatasan
Meski potensi besar terbuka lebar, masih ada hambatan seperti kemacetan di perbatasan darat. Penantian panjang akibat antrean CIQ dan jalan menuju Johor tetap menjadi hal yang harus dikelola. Pemerintah telah mengusulkan penggunaan kereta ringan, ferry, dan sistem transportasi otonom di pusat kota agar pola distribusi wisatawan lebih merata .
7. Dampak Ekonomi dan Sosial
Selain meningkatkan pendapatan wisata, kerjasama ini juga membuka lapangan kerja baru di sektor transportasi, layanan digital, dan sektor pariwisata pendukung lainnya. Pembaruan infrastruktur CIQ dan platform digital diharapkan mengurangi jumlah penumpang lintas batas yang kini melebihi 1,5 juta pelintas per bulan .
8. Masa Depan Kerjasama Regional
Seiring implementasi Visit Johor Year 2026, Johor terus membangun jejaring lebih luas dengan Singapura—meliputi promosi bersama, event lintas negara, dan penguatan network di travel trade. JETCO menargetkan pasar wisatawan metropolitan untuk menjadi pengunjung setia Johor, bahkan menjadi destinasi utama ASEAN
Kesepakatan antara Johor dan Grab menyediakan fondasi bagi era baru integrasi regional bertema travel-digital. Semua langkah ini penting bukan hanya zona pariwisata, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan konektivitas hidup lintas negara.
Dengan sinergi antara transportasi digital, kereta cepat, CIQ modern, dan strategi pariwisata interdependen, tahun 2026 diharapkan menjadi momentum terbaik bagi Johor untuk memperkuat kedudukannya sebagai pusat wisata dan gateway Asia Tenggara.