PELNI

Pelni: Diskon Tiket 50 Persen Picu Lonjakan Penumpang di Priok

Pelni: Diskon Tiket 50 Persen Picu Lonjakan Penumpang di Priok
Pelni: Diskon Tiket 50 Persen Picu Lonjakan Penumpang di Priok

JAKARTA - Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mencatat lonjakan tajam jumlah penumpang kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sejak perusahaan itu memberlakukan pemotongan tarif tiket sebesar 50 persen. Kebijakan ini telah diterapkan mulai 5 Juni dan akan berlaku hingga 31 Juli 2025.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, menyampaikan bahwa program diskon tiket merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi pemerintah, yang diikuti dengan penerimaan alokasi anggaran sebesar Rp?134 miliar. “Rp?134 miliar ini kami berikan kepada masyarakat dalam bentuk diskon tiket dari tarif dasar sebesar 50 persen untuk seluruh trayek kapal Pelni,” ungkap Tri Andayani di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat20 JUNI 2025.

1. Lonjakan Signifikan dalam Jumlah Penumpang

Sementara Pelni belum merinci angka total penumpang sejak dimulainya diskon, laporan pihak internal menyebut adanya peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang harian maupun mingguan. Menurut Tri Andayani, kebijakan ini secara langsung meringankan biaya perjalanan laut domestik sehingga banyak masyarakat—khususnya penghuni pulau terpencil dan keluarga perantau— memanfaatkan peluang ini untuk mudik, berobat, atau pulang kampung.

Data tahun lalu mencatat bahwa Pelni mampu mengangkut lebih dari 5 juta penumpang selama periode 2024. Lonjakan saat ini diyakini jauh lebih besar dari puncak penumpang pada musim libur Lebaran yang mencapai ratusan ribu orang dalam hitungan minggu 

2. Tujuan Stimulus: Ekonomi dan Sosial

Program diskon tiket ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat dan memulihkan sektor transportasi laut setelah tekanan pandemi. Dengan biaya perjalanan laut yang jauh lebih murah, diharapkan mobilitas antar-pulau meningkat, mendorong konsumsi di daerah serta membantu perekonomian lokal.

Pemberian subsidi ini juga mendorong warga dari wilayah 3T (tertinggal, terpencil, terluar) menggunakan moda transportasi resmi Pelni, meninggalkan opsi transportasi tidak resmi yang selama ini sering berisiko tinggi.

3. Kapasitas dan Fasilitas Pelni

Pelni saat ini mengoperasikan 55 kapal yang terdiri dari 25 kapal penumpang besar dan 30 kapal perintis. Total kapasitas seluruh kapal mencapai 60.212 orang, dengan jumlah tiket tersedia hingga 781.723 lembar untuk periode Lebaran saja 

Aplikasi digital Pelni Mobile semakin memperluas jangkauan pemesanan tiket, memungkinkan masyarakat memesan dari berbagai kota. Tri Andayani menyebut bahwa kemudahan akses ini juga mendukung peningkatan penggunaan jasa Pelni.

4. Respons Masyarakat dan Pelaku Ekonomi Lokal

Sejumlah penjual pulsa, kue, makanan instan, hingga warung sekitar pelabuhan melaporkan kenaikan omset. "Setiap ada kapal masuk, antrean panjang terbentuk, apalagi sejak diskon dijalankan," kata seorang pedagang makanan di terminal Tanjung Priok.

Para nelayan dan agen perjalanan tradisional juga merasakan manfaat serupa. Diskon tiket membuat biaya perjalanan menjadi terjangkau, membuat tren perjalanan semakin ramai dan terjadinya efek berganda pada sektor pendukung transportasi laut.

5. Tantangan Operasional dan Kesiapan Armada

Tri Andayani juga mengakui bahwa lonjakan penumpang mendadak memberikan tekanan logistik. Penumpang sering mencapai keterisian penuh hingga melampaui kapasitas normal. Pada musim mudik Lebaran 2024, Pelni pernah meminta dispensasi mengangkut 50 persen penumpang melebihi kapasitas kapal karena tingginya permintaan .

Hal ini memicu kebutuhan mendesak untuk memperbarui armada yang sudah tua, beberapa kapal bahkan melampaui masa pakai teknis 30 tahun. Penambahan armada dan modernisasi kapal menjadi agenda penting Pelni untuk memastikan layanan tetap aman dan nyaman.

6. Rencana Penguatan Armada dan Pelayanan

Menanggapi kondisi ini, Pelni merencanakan pengadaan kapal baru dan renovasi kapal lama melalui skema pembiayaan dalam negeri serta kerja sama multilateral. Penambahan jumlah kapal diharapkan bisa menjawab lonjakan permintaan, tanpa perlu memasang dispensasi secara berulang.

Selain itu, Pelni juga fokus meningkatkan fasilitas di atas kapal: mulai dari perbaikan sistem keselamatan, kebersihan lingkungan dalam kapal, hingga penguatan layanan digital dan sistem logistik antar pulau.

7. Dampak Jangka Panjang

Jika program diskon terus memberikan dampak signifikan, Pelni berpotensi memperluas subsidi tiket, atau bahkan menyiapkan kelas tarif khusus bagi pelajar, pekerja harian, dan komunitas pulau terpencil. Langkah ini akan memperkuat posisi Pelni sebagai moda transportasi utama yang murah, aman, dan mudah diakses.

Secara nasional, peningkatan mobilitas laut juga mendukung pertumbuhan pariwisata di pulau-pulau kecil, distribusi barang dan jasa, serta penyebaran tenaga kerja.

Subsidi tiket 50 persen oleh Pelni menjadi katalis penting bagi mobilitas laut nasional. Dengan dukungan anggaran Rp?134 miliar, perusahaan mampu menjangkau masyarakat lebih luas, memacu permintaan antar-pulau, sekaligus mendorong kegiatan ekonomi di pelabuhan.

Meski menghadapi tantangan infrastruktur armada, Pelni berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan agar dapat memenuhi lonjakan penumpang. Program ini tidak hanya membantu pemulihan sektor transportasi laut, tetapi juga memperkuat konektivitas nasional dan pemerataan ekonomi antar wilayah.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan infrastruktur memadai, Pelni siap mengambil peran sebagai moda utama transportasi laut yang efisien dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index