JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah merilis laporan keuangan publik pertamanya sejak kembali menjabat pada Januari 2025. Laporan setebal 234 halaman tersebut mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Trump memperoleh pendapatan lebih dari $600 juta dari berbagai sumber, termasuk investasi kripto, properti mewah, dan kesepakatan lisensi internasional.
Pendapatan Utama Trump pada Tahun 2024
Menurut laporan yang dirilis pada 13 Juni 2025, mayoritas pendapatan Trump berasal dari aset digital dan bisnis internasional. Berikut adalah rincian sumber utama pendapatannya:
1. Kripto dan Token Digital
Trump memperoleh sekitar $57,35 juta dari penjualan token di platform kripto World Liberty Financial, perusahaan yang dimiliki oleh keluarganya. Dia memiliki 15,75 miliar token governance di perusahaan tersebut. Selain itu, Trump meluncurkan token meme $TRUMP pada Januari 2025, yang sempat meraih valuasi pasar lebih dari $27 miliar dalam waktu singkat. Melalui penjualan token dan biaya transaksi, perusahaan yang terkait dengan Trump mengumpulkan sekitar $350 juta dari proyek ini.
2. Properti dan Bisnis Perhotelan
Trump melaporkan pendapatan lebih dari $378 juta dari bisnis golf dan perhotelannya di AS dan luar negeri. Trump National Doral di Miami menghasilkan sekitar $110 juta, sementara Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, mencatatkan pendapatan lebih dari $56 juta. Operasi internasional di Irlandia dan Skotlandia menyumbang sekitar $38,9 juta.
3. Lisensi dan Royalti
Trump memperoleh lebih dari $36 juta dari lisensi internasional di Vietnam, India, dan Dubai. Selain itu, dia menerima royalti sekitar $26 juta dari produk bermerek Trump, termasuk NFT, jam tangan, sepatu, dan Alkitab yang dia dukung. Salah satu royalti signifikan berasal dari penjualan Alkitab "The Greenwood Bible", yang dia promosikan bersama penyanyi Lee Greenwood, menghasilkan sekitar $300.000.
4. Media Sosial dan Produk Digital
Trump Media & Technology Group, perusahaan yang mengelola platform media sosial Truth Social, dinilai memiliki nilai lebih dari $50 juta. Selain itu, Trump memperoleh sekitar $7,15 juta dari penjualan NFT, termasuk seri "Mugshot" dan edisi kartu dagang digital Trump.
Aset dan Investasi Keuangan
Total aset Trump diperkirakan mencapai lebih dari $1,6 miliar. Investasi utamanya mencakup dana pasar uang seperti Schwab Government Money Fund senilai lebih dari $50 juta dan dana Treasury dari Invesco dan Blue Owl Capital masing-masing senilai $25 juta. Investasi ekuitasnya lebih kecil, dengan batas maksimal $250.000 per saham. Dia juga memiliki antara $1 juta hingga $5 juta dalam bentuk Ethereum.
Tantangan Hukum dan Liabilitas
Meskipun pendapatan Trump signifikan, dia juga menghadapi tantangan hukum yang besar. Dia terlibat dalam beberapa kasus hukum yang menuntutnya membayar hampir $440 juta, termasuk kasus dengan E. Jean Carroll dan kasus penipuan di New York. Namun, Trump mencatat bahwa pembayaran tersebut masih dalam proses banding.
Peran Keluarga dalam Bisnis Kripto
Keluarga Trump memiliki peran penting dalam bisnis kripto. Eric Trump dan Donald Trump Jr. terlibat aktif dalam manajemen World Liberty Financial. Perusahaan ini dimiliki 60% oleh entitas bisnis Trump dan berhak atas 75% dari semua pendapatan dari penjualan koin. Mereka juga memiliki 22,5 miliar unit koin $WLFI.
Kontroversi dan Konflik Kepentingan
Peluncuran token $TRUMP dan keterlibatan Trump dalam bisnis kripto telah menimbulkan kontroversi terkait potensi konflik kepentingan. Beberapa pihak menilai bahwa kebijakan pro-kripto yang diambil oleh Trump dapat menguntungkan bisnis pribadinya. Namun, Trump membantah adanya konflik kepentingan dan menegaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk memajukan industri kripto di AS.
Laporan keuangan Trump untuk tahun 2024 menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan yang signifikan, terutama dalam bidang kripto, properti, dan lisensi internasional. Meskipun menghadapi tantangan hukum, Trump berhasil memanfaatkan tren digital dan globalisasi untuk memperkuat posisi finansialnya. Namun, keterlibatan keluarganya dalam bisnis kripto dan kebijakan pro-kripto yang diambil selama masa jabatan presiden menimbulkan pertanyaan tentang potensi konflik kepentingan dan dampaknya terhadap kebijakan publik.