BBM

Awal Juni 2025, Harga BBM Turun di Seluruh SPBU: Pertamina dan Swasta Serempak Sesuaikan Harga

Awal Juni 2025, Harga BBM Turun di Seluruh SPBU: Pertamina dan Swasta Serempak Sesuaikan Harga
Awal Juni 2025, Harga BBM Turun di Seluruh SPBU: Pertamina dan Swasta Serempak Sesuaikan Harga

JAKARTA - Memasuki awal bulan Juni 2025, masyarakat Indonesia mendapat kabar baik terkait penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), baik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, secara serentak menurunkan harga BBM yang mereka distribusikan. Penyesuaian harga ini berlaku secara nasional, mencakup wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Kebijakan penurunan harga ini menjadi perhatian penting publik, mengingat BBM merupakan komoditas strategis yang berdampak langsung terhadap biaya transportasi, logistik, dan harga barang kebutuhan pokok. Selain memberikan angin segar bagi masyarakat, keputusan ini juga menjadi sinyal positif terhadap perkembangan harga energi global yang cenderung stabil dalam beberapa bulan terakhir.

Pertamina Turunkan Harga, BBM Subsidi dan Non-Subsidi Turut Disesuaikan

PT Pertamina (Persero), sebagai operator SPBU terbesar di Indonesia, kembali menjadi sorotan utama dalam penyesuaian harga BBM kali ini. BUMN energi tersebut mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penyesuaian harga untuk produk-produk BBM subsidi dan non-subsidi sesuai dengan peraturan pemerintah dan perkembangan harga minyak mentah dunia.

Adapun BBM yang mengalami penurunan harga antara lain Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sementara itu, untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, harga tetap dikendalikan oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan subsidi yang berlaku.

“Penyesuaian harga BBM non-subsidi dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan kebijakan fiskal yang ditetapkan pemerintah,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Ia menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

SPBU Swasta Ikut Turunkan Harga BBM

Tidak hanya Pertamina, operator SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR juga menyesuaikan harga jual BBM mereka. Penyesuaian ini menandakan iklim persaingan sehat dalam sektor distribusi energi nasional, sekaligus memberi pilihan lebih luas bagi konsumen.

Penurunan harga di SPBU swasta umumnya berlaku untuk jenis BBM dengan RON (Research Octane Number) tinggi, seperti Shell V-Power dan BP Ultimate. Meskipun harga di SPBU swasta cenderung lebih tinggi dibandingkan Pertamina, penurunan ini turut memberikan efek psikologis positif di pasar.

Salah satu perwakilan dari perusahaan distribusi energi swasta menyatakan, “Kami menyesuaikan harga BBM secara transparan dan mengikuti fluktuasi pasar global. Tujuannya agar masyarakat tetap mendapatkan BBM berkualitas dengan harga yang kompetitif.”

Faktor Global dan Stabilitas Harga Minyak Mentah Dunia

Penurunan harga BBM domestik tidak terlepas dari kondisi pasar minyak mentah global. Selama kuartal kedua tahun 2025, harga minyak dunia menunjukkan tren stabil dengan kecenderungan turun, dipengaruhi oleh beragam faktor seperti peningkatan produksi negara-negara OPEC+, menurunnya permintaan global akibat perlambatan ekonomi, serta kestabilan politik di kawasan penghasil minyak utama.

Hingga akhir Mei 2025, harga minyak mentah jenis Brent tercatat bergerak di kisaran USD 83–85 per barel, turun dari posisi sebelumnya yang sempat menyentuh USD 90 per barel. Penurunan ini menjadi sinyal kuat bagi pelaku industri migas untuk menyesuaikan harga jual produk turunannya, termasuk BBM.

Ekonom energi dari Universitas Indonesia, Dr. Herman Siregar, menyebut bahwa penyesuaian harga BBM di Indonesia merupakan respons rasional terhadap kondisi pasar global. “Selama harga minyak mentah dunia stabil atau menurun, maka ada ruang bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk menurunkan harga BBM. Ini tentu menjadi hal positif bagi daya beli masyarakat,” ujarnya.

Dampak Positif Bagi Masyarakat dan Dunia Usaha

Penurunan harga BBM disambut baik oleh masyarakat dan pelaku usaha. Bagi masyarakat umum, terutama pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha transportasi, turunnya harga BBM berarti pengeluaran bahan bakar yang lebih ringan. Hal ini sekaligus dapat mendorong peningkatan mobilitas dan konsumsi rumah tangga.

Sementara bagi dunia usaha, khususnya sektor logistik, transportasi barang, dan distribusi pangan, efisiensi biaya BBM dapat mengurangi beban operasional dan menjaga kestabilan harga produk di pasaran. Kondisi ini mendukung inflasi yang terkendali dan menciptakan ruang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat.

“Setiap penurunan harga BBM tentu berdampak positif bagi bisnis kami. Biaya operasional turun, harga barang bisa tetap terjangkau,” kata Hendri Gunawan, pengusaha logistik asal Bekasi. Ia berharap tren positif ini dapat bertahan dalam beberapa bulan ke depan.

Pemerintah Tetap Waspada dan Evaluasi Berkala

Meski demikian, pemerintah tetap melakukan pengawasan ketat terhadap dinamika harga energi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Keuangan terus melakukan evaluasi terhadap harga BBM, baik subsidi maupun non-subsidi, untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan fiskal negara dan daya beli masyarakat.

“Kami melakukan evaluasi rutin setiap bulan. Harga BBM non-subsidi memang mengikuti harga pasar, namun untuk BBM bersubsidi, pemerintah tetap akan menjaga agar harganya tidak membebani masyarakat bawah,” ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji.

Pertamina Tegaskan Komitmen Layanan dan Akses Energi

Dengan penurunan harga ini, PT Pertamina (Persero) juga menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses layanan energi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan lebih dari 7.400 SPBU yang tersebar di seluruh pelosok negeri, Pertamina menjadi ujung tombak dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan BBM bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Pertamina akan terus berinovasi, menjaga kualitas produk, dan meningkatkan layanan agar masyarakat semakin mudah mengakses energi,” kata Fadjar Djoko Santoso.

Penurunan harga BBM di awal Juni 2025 menjadi momentum penting bagi stabilitas ekonomi nasional. Dengan SPBU Pertamina dan swasta secara serentak menyesuaikan harga, masyarakat dan pelaku usaha mendapatkan manfaat langsung dalam bentuk efisiensi biaya. Didukung oleh harga minyak mentah dunia yang stabil serta evaluasi berkala dari pemerintah, tren positif ini diharapkan dapat berlanjut dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Masyarakat kini berharap agar kebijakan ini tetap konsisten dan diiringi dengan peningkatan layanan SPBU serta jaminan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index