9 Cara Mempersiapkan Tabungan untuk Pendidikan Anak

Senin, 24 Februari 2025 | 14:40:02 WIB
tabungan untuk pendidikan anak

Tabungan untuk pendidikan anak adalah jenis tabungan yang dirancang khusus untuk menyimpan dana pendidikan anak dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. 

Ini menjadi pilihan yang bijak bagi orangtua yang ingin memastikan masa depan pendidikan anaknya terjamin tanpa terbebani oleh biaya-biaya tak terduga.

Mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini sangatlah penting. Dengan menabung untuk pendidikan, orangtua dapat menghindari kesulitan keuangan terkait biaya sekolah, mulai dari SPP hingga kegiatan ekstrakurikuler dan akomodasi.

Mengingat inflasi pendidikan yang terus meningkat, menabung lebih awal akan memberikan manfaat jangka panjang dan membantu menjaga stabilitas keuangan keluarga.

Oleh karena itu, memulai tabungan untuk pendidikan anak lebih awal adalah langkah yang cerdas demi masa depan yang lebih tenang.

Apa Itu Tabungan untuk Pendidikan Anak?

Tabungan untuk pendidikan anak adalah simpanan yang dirancang khusus untuk membantu orang tua dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. 

Mengingat biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahun, memiliki tabungan ini menjadi langkah penting untuk memastikan anak tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa terhambat masalah keuangan.

Tabungan pendidikan biasanya memiliki jangka waktu yang panjang, mulai dari dua tahun atau lebih, dan berfungsi sebagai simpanan berencana untuk tujuan tertentu. Meskipun mirip dengan asuransi pendidikan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. 

Asuransi pendidikan lebih fokus pada perlindungan dan manfaat asuransi, sementara tabungan pendidikan lebih menekankan pada penyimpanan dana untuk kebutuhan pendidikan anak.

1. Perbedaan Definisi Tabungan dan Asuransi

Perbedaan pertama antara tabungan dan asuransi terletak pada definisinya. Tabungan merupakan produk keuangan yang berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan uang dengan aman, lebih aman daripada menyimpannya di rumah. 

Tujuan utama tabungan adalah untuk melindungi uang dari risiko kehilangan. Sementara itu, asuransi adalah produk keuangan yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko. 

Manfaat yang ditawarkan berupa penggantian kerugian finansial akibat peristiwa tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, kematian, atau kerusakan properti.

2. Perbedaan Tujuan Setoran Dana

Penyetoran dana dalam asuransi dan tabungan memiliki tujuan yang berbeda. Dalam asuransi, setoran dana dikenal dengan istilah premi, yang harus dibayar secara rutin, baik bulanan, triwulanan, setengah tahunan, atau tahunan. 

Premi ini mencakup biaya untuk perlindungan asuransi, akuisisi, pengelolaan dana, administrasi, serta investasi. Pembayaran premi bertujuan untuk memastikan perlindungan terhadap risiko kerugian finansial di masa depan.

Di sisi lain, setoran dana pada tabungan bertujuan untuk mengamankan uang dari risiko kehilangan. 

Nasabah akan dikenakan biaya administrasi bulanan yang dipotong langsung dari saldo tabungan. Biaya ini digunakan untuk menyediakan fasilitas penyimpanan uang yang aman di bank.

3. Status Kepemilikan Dana yang Disetorkan

Perbedaan selanjutnya terletak pada status kepemilikan dana yang disetorkan. Dalam asuransi, dana atau premi yang disetorkan akan menjadi milik perusahaan asuransi. Sebaliknya, pada tabungan, dana yang disetorkan sepenuhnya menjadi hak milik nasabah.

4. Dampak Asuransi dan Tabungan terhadap Aset

Menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank akan meningkatkan jumlah aset yang dimiliki. 

Sebaliknya, asuransi, terutama asuransi murni, dapat mengurangi aset yang dimiliki karena premi yang dibayarkan secara rutin untuk menjaga polis tetap aktif dan memberikan perlindungan saat dibutuhkan.

5. Perbedaan antara Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan

Meski memiliki tujuan yang sama, tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. 

Secara singkat, tabungan pendidikan adalah simpanan dengan bunga tertentu yang bisa dicairkan setelah beberapa tahun, sementara asuransi pendidikan adalah produk yang menggabungkan proteksi dengan investasi.

Ciri-ciri tabungan pendidikan adalah sebagai berikut:

  • Risiko relatif lebih kecil
  • Cocok untuk jangka pendek
  • Bunga yang diberikan sekitar 3,5%

Ciri-ciri asuransi pendidikan adalah sebagai berikut:

  • Risiko relatif lebih besar
  • Disarankan untuk jangka panjang
  • Potensi hasil pengumpulan dana lebih besar
  • Menyediakan manfaat proteksi jiwa

Cara Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Menabung untuk pendidikan anak adalah salah satu bentuk investasi terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua. Tabungan pendidikan anak membantu mempersiapkan biaya pendidikan di masa depan dan memberikan rasa aman secara finansial bagi keluarga. 

Saat ini, banyak produk tabungan pendidikan yang ditawarkan oleh berbagai bank. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang paling sesuai. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempersiapkan tabungan pendidikan anak:

1. Mulai Membuka Tabungan Pendidikan Sejak Dini

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuka rekening tabungan pendidikan sejak dini, bahkan ketika anak masih dalam kandungan. Hal ini bertujuan agar biaya pendidikan anak tidak menjadi beban di masa depan. 

Dengan cara ini, kamu bisa mulai menabung lebih awal dan mengurangi tekanan keuangan yang mungkin muncul di kemudian hari.

2. Riset tentang Biaya Pendidikan Anak

Sebelum memilih jenis tabungan pendidikan, langkah berikutnya adalah melakukan riset tentang biaya pendidikan yang akan diperlukan. 

Cari tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan dan berapa kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya untuk berbagai jenjang pendidikan. 

Jika sudah memiliki gambaran mengenai sekolah atau universitas yang diinginkan anak, rencanakan anggaran pendidikan mulai dari playgroup hingga perguruan tinggi.

UmurJenjang Pendidikan
3-4 tahunPlaygroup
4-6 tahunTK/PAUD
6-12 tahunSD
12-15 tahunSMP
15-18 tahunSMA
18-22 tahunKuliah S1

Jika kamu ingin mempersiapkan dana pendidikan anak saat ia sudah memasuki usia sekolah, penting untuk mulai mengenali minat dan bakat anak secara perlahan. Hal ini akan membantumu memperkirakan pendidikan yang sesuai untuknya di masa depan. 

Selain itu, penting juga untuk menelusuri biaya pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Jika suatu saat anakmu memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, kamu harus sudah mempersiapkan kesiapan finansial dengan matang.

3. Buat Rencana Anggaran Pendidikan

Untuk membuat rencana anggaran dana pendidikan anak, kamu harus bisa menentukan prioritas alokasi gaji setiap bulan. 

Pastikan kamu tetap memenuhi kebutuhan pokok, dana darurat, dana pensiun, dan pos pengeluaran lainnya. Lalu, berapa persen tabungan pendidikan anak? 

Misalnya, jika penghasilan keluargamu Rp15 juta per bulan dan menggunakan strategi 70/20/10, kamu bisa menyisihkan 20% dari pemasukan untuk tabungan dan investasi, yang berarti sekitar Rp3 juta per bulan.

Jika jumlah tersebut dirasa kurang, kamu dan pasangan perlu menyesuaikan alokasi dana sambil mengoptimalkan sumber pemasukan lain selain gaji pokok bulanan. 

Meskipun perencanaan ini bisa berubah seiring waktu, kamu tetap memiliki gambaran persiapan pendidikan anak di masa depan. Jangan menunda perencanaan keuangan, karena biaya pendidikan anak akan terus meningkat setiap tahunnya. 

Pastikan untuk mempertimbangkan biaya sekolah, seragam, alat tulis, ekstrakurikuler, dan kebutuhan lainnya. Jadi, penting untuk cermat dalam mengatur keuangan rumah tangga dan konsisten menabung sesuai pos pengeluaran.

4. Sesuaikan Perhitungan Tabungan Pendidikan dengan Inflasi

Setelah menentukan rencana tabungan, kamu harus menyesuaikan dengan perkiraan inflasi pendidikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022, inflasi pendidikan tercatat sebesar 2,50% per tahun. 

Biaya pendidikan anak memang akan terus meningkat, namun kamu bisa mulai mengantisipasi hal ini dari sekarang. Caranya, buat perkiraan simulasi biaya pendidikan dari jenjang TK hingga perguruan tinggi.

Tabungan pendidikan anak umumnya mencakup biaya pendidikan selama 18 tahun ke depan. Peningkatan kualitas dan fasilitas sekolah juga mempengaruhi harga iuran sekolah. Oleh karena itu, penting untuk memperhitungkan kenaikan biaya sekolah anak.

Sebagai contoh, biaya masuk sekolah swasta di Jakarta pada tahun 2023 bisa menjadi referensi untuk menghitung kebutuhan dana pendidikan. 

Jika kamu mulai merencanakan dana pendidikan saat anakmu berusia 1 tahun, berikut adalah perkiraan biaya yang perlu dipersiapkan.

Jenjang PendidikanRata-rata Biaya Masuk SekolahInflasi per Tahun (%)Perkiraan biaya 3 tahun lagi
TKRp3.000.000,003%Rp3.278.181,00
Jenjang PendidikanRata-rata Biaya Masuk SekolahInflasi per Tahun (%)Perkiraan biaya 8 tahun lagi
SDRp6.000.000,003%Rp7.379.243,19
Jenjang PendidikanRata-rata Biaya Masuk SekolahInflasi per Tahun (%)Perkiraan biaya 14 tahun lagi
SMPRp10.000.000,003%Rp14.685.337,13
Jenjang PendidikanRata-rata Biaya Masuk SekolahInflasi per Tahun (%)Perkiraan biaya 17 tahun lagi
SMARp12.000.000,003%Rp19.256.477,27
Jenjang PendidikanRata-rata Biaya Masuk SekolahInflasi per Tahun (%)Perkiraan biaya 20 tahun lagi
KuliahRp37.000.000,003%Rp64.879.723,93

Berdasarkan perkiraan biaya masuk sekolah tersebut, kamu akan membutuhkan setidaknya Rp109.478.962,56 untuk biaya pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi. 

Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya lainnya, seperti iuran bulanan, seragam, buku pelajaran, transportasi, atau biaya asrama. 

Secara keseluruhan, perhitungan di atas dapat dijadikan sebagai acuan minimum yang perlu dipersiapkan untuk pendidikan anak.

5. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Selanjutnya, untuk memaksimalkan tabungan pendidikan anak, kamu bisa memilih instrumen investasi yang tepat, seperti reksadana. Dengan berinvestasi, kamu dapat lebih cepat mencapai target tabungan dibandingkan menabung secara konvensional di bank. 

Hal ini dikarenakan investasi tidak dikenakan biaya administrasi dan memberikan potensi imbal hasil yang lebih optimal di masa depan.

Jika kamu merencanakan dana pendidikan untuk jangka panjang, lebih dari 3-5 tahun, maka reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan finansial tersebut.

Target Waktu Rekomendasi Produk Reksadana
2-4 tahunReksadana pendapatan tetap (RDPT) atau reksadana campuran (RDC)
Lebih dari 5 tahunReksadana campuran (RDC), reksadana saham (RDS), reksadana indeks (RDI)

Sekarang, pilihlah instrumen investasi terbaik untuk tabungan pendidikan anak dan mulailah mengalokasikan dana secara rutin. 

Salah satu contoh adalah menggunakan aplikasi penyedia layanan investasi yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK, seperti aplikasi tanamduit. 

Misalnya, jika kamu menyisihkan Rp1 juta per bulan, maka dana tabungan tahunanmu sebesar Rp12 juta bisa dialokasikan ke reksadana campuran melalui aplikasi tersebut.

Dalam jangka waktu 5 tahun, kamu bisa memperoleh imbal hasil yang optimal sesuai dengan performa investasi yang dipilih.

TahunDana Investasi per Tahun ReksadanaImbal HasilTotal (Nilai Pokok+Imbal Hasil)
1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp3,157,680.00Rp15,157,680.00
2Rp12,000,000Rp27,157,680.00Rp7,146,271.92Rp34,303,951.92
3Rp12,000,000Rp46,303,951.92Rp12,184,421.91Rp58,488,373.82
4Rp12,000,000Rp70,488,373.82Rp18,548,310.69Rp89,036,684.51
5Rp12,000,000Rp101,036,684.51Rp26,586,793.16Rp127,623,477.67

Jika kamu rutin mengalokasikan sebagian penghasilanmu ke tabungan pendidikan anak melalui produk reksadana campuran, maka kamu bisa lebih cepat mencapai target minimal biaya masuk sekolah. 

Berbeda dengan menaruh dana di rekening biasa yang mengharuskanmu menanggung biaya administrasi setiap bulannya, uang yang dialokasikan ke reksadana bisa tumbuh lebih optimal. 

Selain memenuhi biaya masuk sekolah, dana tersebut juga bisa digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah lainnya, seperti buku, biaya kursus, dan kebutuhan pendukung lainnya di masa depan.

6. Buat Strategi Keuangan yang Matang

Mempersiapkan dana tabungan pendidikan anak memang memerlukan perencanaan yang matang. Beberapa hal berikut perlu diperhatikan agar kebutuhan dana pendidikan bisa segera terpenuhi:

a. Media untuk Menabung

Langkah pertama adalah menentukan media yang akan digunakan untuk menabung. Apakah dana tabungan akan disimpan di rekening pribadi atau menggunakan rekening khusus yang sudah disiapkan. 

Selain rekening bank, kamu juga bisa mempertimbangkan instrumen investasi untuk menyimpan dana tabungan pendidikan.

b. Jumlah Dana yang Harus Ditabung

Selanjutnya, tentukan jumlah dana yang akan disisihkan untuk tabungan pendidikan. Pastikan nominal ini sesuai dengan kemampuan finansialmu tanpa mengabaikan kebutuhan pokok. Perhitungkan juga pengeluaran lain yang harus dipenuhi.

c. Durasi Menabung

Perhatikan durasi menabung. Jika kamu belum menikah atau belum memiliki anak, durasi menabung bisa lebih panjang. 

Namun, jika sudah memiliki anak, waktu yang tersedia untuk menabung akan lebih singkat, yang akan mempengaruhi jumlah dana yang bisa dialokasikan.

d. Penggunaan Asuransi

Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan penggunaan asuransi pendidikan. Asuransi ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini, asalkan memilih perusahaan asuransi yang terpercaya dan bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak di masa depan.

7. Perbanyak Pemasukan Tambahan

Untuk menambah pemasukan, banyak pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan, seperti berjualan online atau menjadi tutor kursus. Pilihlah kegiatan yang tidak akan mengganggu pekerjaan utama dan dapat dilakukan di waktu luang.

8. Ajak Semua Keluarga untuk Berkomitmen pada Tabungan Pendidikan

Libatkan keluarga dan kerabat dekat dalam memberikan "hadiah pengalaman" kepada anakmu. Misalnya, daripada meminta hadiah berupa konsol game, lebih baik meminta bantuan untuk biaya les berenang. 

Hadiah pengalaman seperti ini akan lebih berkesan dan bermanfaat jangka panjang. Biaya yang sudah digantikan oleh orang lain bisa dialokasikan untuk tabungan pendidikan anak di masa depan. 

Selain itu, momen-momen spesial seperti ulang tahun, wisuda, atau Hari Raya adalah kesempatan yang baik untuk mendorong keluarga dan teman-teman untuk berkontribusi pada pendidikan anak.

9. Lakukan Evaluasi Keuangan secara Berkala

Keadaan finansial dalam rumah tangga bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk tetap fokus mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan pendidikan anak. 

Selain itu, lakukan evaluasi keuangan secara berkala, baik bulanan atau tahunan. Dengan melakukan review terhadap pos pengeluaran, kamu bisa memastikan alokasi dana untuk pendidikan anak tetap berjalan dengan baik meskipun kondisi keuangan tidak selalu stabil.

Manfaat Tabungan Pendidikan Anak

Membuka tabungan pendidikan anak sejak dini akan sangat membantu di masa depan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kamu tidak perlu khawatir dengan biaya besar yang diperlukan untuk menyekolahkan anak. 

Selain itu, kamu tidak akan pusing lagi memikirkan dana yang harus dibayar setiap bulan karena sudah disiapkan dalam tabungan pendidikan anak. Ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dengan membuka tabungan pendidikan anak, seperti:

1. Menjadi Disiplin

Setiap tahunnya, kebutuhan dan biaya barang semakin meningkat. Biaya untuk les dan sekolah anak pun akan terus bertambah seiring waktu. 

Membuka tabungan pendidikan akan membantu kamu untuk lebih disiplin dalam menabung, tidak hanya untuk dana pendidikan anak, tetapi juga dalam mengatur keuangan setiap bulannya. 

Dengan menyisihkan sebagian uang ke dalam beberapa rekening sesuai kebutuhan, masa depan finansial keluarga akan lebih terjamin.

2. Meringankan Beban Biaya Pendidikan

Tabungan pendidikan adalah bentuk persiapan. Saat kamu memiliki dana yang dapat disisihkan, uang tersebut bisa disimpan untuk pendidikan anak di masa depan. Hal ini akan meringankan beban saat memenuhi biaya pendidikan anak nanti.

Meski dana yang terkumpul tidak dapat sepenuhnya menutupi semua kebutuhan pendidikan, setidaknya bisa membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan. 

Jika ternyata kamu sudah bisa memenuhi biaya pendidikan tanpa bantuan tabungan, dana yang terkumpul bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak. 

Misalnya, untuk masuk perguruan tinggi yang lebih baik, membeli laptop untuk belajar, motor untuk kuliah, kos-kosan dengan fasilitas lebih baik, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan pendidikan. Dengan demikian, membuka tabungan pendidikan anak tidak akan merugikan.

3. Memiliki Risiko Kecil dan Fleksibel dalam Menyimpan Uang

Membuka tabungan pendidikan memiliki risiko yang relatif kecil dan sangat fleksibel dalam hal penyimpanan uang. Saat ini, hampir setiap bank menawarkan tabungan pendidikan dengan berbagai keunggulan. 

Sebagian besar bank juga memberikan jaminan asuransi dengan nominal tertentu untuk tabungan yang kamu miliki.

Selain itu, nominal minimal untuk menabung biasanya dimulai dari Rp100.000. Ketika membuka tabungan pendidikan, tidak ada kewajiban untuk membayar jumlah tertentu setiap bulan. 

Semua tergantung pada pemasukan dan keadaan finansialmu. Jadi, kamu tidak perlu merasa terbebani saat memulai tabungan pendidikan anak.

4. Bunga Tabungan yang Cukup Besar

Salah satu keuntungan dari tabungan pendidikan adalah bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Bunga yang diberikan tetap dan menguntungkan jika kamu rutin menambah jumlah nominal yang ditabung setiap bulannya. 

Namun, besaran bunga yang diterima tentu bergantung pada kebijakan masing-masing bank. Sebelum membuka tabungan, pastikan untuk menanyakan keuntungan yang ditawarkan oleh bank agar kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Membuka tabungan pendidikan anak sejak dini adalah keputusan yang bijak. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa mengatasi berbagai risiko di masa depan.

5. Tabungan Pendidikan yang Sangat Fleksibel

Tabungan pendidikan merupakan jenis tabungan berjangka yang menawarkan fleksibilitas tinggi. Beberapa produk bahkan memungkinkan untuk memulai dengan setoran awal yang sangat terjangkau, seperti Rp100.000 saja. 

Jangka waktu setoran biasanya dimulai dari 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Namun, penting untuk memperhitungkan dana pendidikan sesuai dengan target yang diinginkan. 

Sebagai contoh, jika kamu merencanakan tabungan untuk biaya pendidikan anak memasuki SMA yang saat ini masih di kelas 6 SD, dan dana yang dibutuhkan adalah Rp36 juta, maka perhitungan setoran rutin bulanan adalah sebagai berikut:

  • Jangka waktu tabungan: 4 tahun (dari kelas 6 SD hingga kelas 10 SMA)
  • Jangka waktu setoran: 4 tahun x 12 bulan = 48 bulan
  • Besaran setoran: Rp36.000.000 : 48 bulan = Rp750.000 per bulan.

Jadi, setoran minimal yang perlu dilakukan adalah Rp750.000 per bulan selama 4 tahun. Namun, jika penghasilanmu belum memungkinkan untuk menyisihkan uang sebesar itu, jangan khawatir. 

Setoran dalam jumlah berapa pun tetap akan memberikan manfaat di masa depan. Pilihlah jumlah setoran yang sesuai dengan kemampuanmu saat ini. Setelah kondisi finansial membaik, kamu bisa menaikkan besaran setoran.

Lebih baik menyicil sesuai kemampuan dan menyelesaikan tabungan hingga jangka waktu yang ditentukan, daripada memulai dengan setoran tinggi namun berhenti di tengah jalan karena kesulitan memenuhi kewajiban.

6. Kesempatan Mendapatkan Perlindungan Asuransi

Sebagian besar produk tabungan pendidikan juga dilengkapi dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa. 

Dengan fasilitas ini, jika pemilik rekening meninggal dunia, ahli waris akan menerima dana pendidikan sesuai dengan yang telah direncanakan, ditambah dengan santunan kematian.

Namun, perlu diingat bahwa besaran santunan asuransi jiwa pada tabungan pendidikan tidak sebesar yang diberikan oleh produk asuransi murni. 

Hal ini karena polis asuransi jiwa tersebut dikeluarkan oleh pihak bank dan tidak mengurangi saldo tabungan berjangka pendidikan. Oleh karena itu, meskipun ada perlindungan asuransi, tanggungan yang diberikan tetap terbatas. 

Berbeda dengan produk asuransi yang pembayaran polisnya langsung dilakukan oleh peserta atau pemegang polis.

7. Proses Pencairan yang Sangat Mudah

Salah satu kelebihan tabungan pendidikan adalah proses pencairannya yang sangat mudah. Kamu tidak perlu khawatir dengan prosedur pengajuan pencairan saldo yang rumit. 

Begitu tabungan berjangka mencapai jatuh tempo, dana tersebut akan langsung masuk ke rekening aktifmu, sehingga bisa langsung digunakan sesuai kebutuhan.

Jika setoran tiba-tiba terhenti di tengah jalan, tabungan berjangka masih bisa tetap aktif jika tidak ada setoran masuk selama dua bulan berturut-turut. 

Namun, jika dalam tiga bulan berturut-turut tidak ada setoran, tabungan akan otomatis dihentikan, dan saldo yang ada akan kembali masuk ke rekening aktifmu.

8. Minim Risiko Kehilangan Uang

Sebagai produk bank, tabungan berjangka dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang memberikan jaminan atas dana yang disetorkan. 

Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir kehilangan uang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menyebabkan bank tidak bisa mengembalikan uang nasabah.

Selain itu, jumlah dana yang terkumpul dalam tabungan pendidikan akan setara dengan jumlah uang yang sudah disetorkan, ditambah dengan bunga yang diberikan oleh bank. Namun, ada beberapa hal yang bisa mengurangi saldo, seperti:

  • Jika nominal setoran per bulan rendah dan tabungan berjangka belum berjalan lama, biaya administrasi bisa lebih besar daripada bunga yang didapatkan, sehingga saldo berkurang pada periode awal.
  • Jika tabungan berjangka dihentikan atau ditutup sebelum waktunya, nasabah akan dikenakan penalti yang dapat mengurangi saldo.

Meski begitu, pengurangan saldo ini terbilang minim dibandingkan dengan potongan yang mungkin terjadi pada asuransi pendidikan, yang bisa menghabiskan saldo jika dihentikan tidak lama setelah pendaftaran.

Sebagai penutup, mempersiapkan tabungan untuk pendidikan anak adalah langkah bijak untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi mereka.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB