JAKARTA - Pengertian watermark adalah tanda berupa logo atau identitas yang melekat pada karya untuk menunjukkan kepemilikan penciptanya.
Saat ini, banyak karya dari seniman atau pembuat konten yang menggunakan watermark sebagai perlindungan hak cipta. Dengan adanya watermark, karya tersebut terlindungi dari tindakan pencurian atau klaim oleh pihak lain.
Jadi, watermark bukan hanya sebagai identitas, tetapi juga sebagai cara menjaga keaslian karya. Demikian penjelasan tentang pengertian watermark yang penting untuk diketahui.
Pengertian Watermark
Pengertian watermark adalah tanda khusus yang biasanya muncul pada karya atau konten untuk melindungi hak cipta penciptanya.
Dengan adanya watermark, karya tersebut tidak bisa dengan mudah diklaim atau digunakan oleh orang lain tanpa izin.
Saat sebuah karya sudah diberi watermark, kamu bisa membagikannya di berbagai platform, termasuk media sosial, tanpa khawatir karya itu akan diambil atau digunakan tanpa sepengetahuanmu.
Sekarang, menambahkan watermark ke karya juga semakin mudah dan cepat. Dahulu, proses ini hanya bisa dilakukan lewat komputer atau laptop, tapi sekarang cukup dengan smartphone saja.
Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk tidak memberi tanda pada karya sebagai bentuk perlindungan dari penyalahgunaan.
Selain sebagai penanda asli, watermark juga bisa berfungsi sebagai alat promosi, baik untuk perusahaan maupun pencipta karya tersebut.
Dengan adanya watermark, penikmat karya dapat lebih mudah mengenali siapa pembuat asli karya tersebut, sekaligus membantu karya dan nama penciptanya menjadi lebih dikenal luas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, watermark adalah tanda samar yang tampak pada kertas jika diterangi cahaya. Contohnya adalah watermark pada uang kertas yang menandakan keaslian uang tersebut.
Saat ini, watermark tidak hanya digunakan pada kertas atau uang, tetapi juga pada karya digital seperti foto, video, ilustrasi, dan desain digital lainnya sebagai bentuk perlindungan dan identitas.
Fungsi Watermark
Setelah memahami definisi watermark secara umum, selanjutnya kita akan membahas fungsi-fungsi dari watermark itu sendiri.
Sebelumnya sudah dijelaskan secara singkat bahwa watermark berperan sebagai penanda yang menunjukkan bahwa suatu karya memang asli dibuat oleh penciptanya.
Watermark memegang peranan penting pada karya atau konten karena fungsinya yang utama adalah melindungi hasil karya agar tidak mudah dicuri atau diklaim oleh pihak lain tanpa izin.
Selain itu, watermark juga berfungsi sebagai bukti bahwa karya tersebut benar-benar berasal dari pencipta aslinya.
Selain untuk perlindungan, watermark juga dapat dipakai sebagai media promosi dalam bentuk logo, baik untuk mengenalkan perusahaan pembuat karya tersebut maupun sebagai promosi personal bagi pencipta karya atau kontennya.
Dengan adanya watermark pada sebuah karya atau konten, penikmat karya menjadi lebih mudah mengenali dan mengaitkan karya tersebut dengan pembuatnya.
Hal ini membuat karya yang diberi watermark lebih mudah ditemukan, dan secara tidak langsung nama pencipta karya tersebut pun bisa menjadi lebih dikenal seiring dengan semakin populernya karya atau konten yang mereka buat.
Jenis Watermark
Watermark terbagi menjadi dua jenis, yaitu watermark yang tidak terlihat oleh mata dan watermark yang bisa langsung dilihat.
Pada bagian ini, kita akan membahas kedua jenis watermark tersebut supaya kamu lebih memahami karakteristik masing-masing.
Watermark yang tak terlihat secara kasat mata dibuat dengan teknik khusus. Karena tidak bisa dilihat langsung, keberadaannya hanya dapat dideteksi menggunakan metode tertentu, seperti penerangan dengan cahaya khusus.
Watermark jenis ini sering ditemukan pada benda seperti uang kertas, yang hanya dapat dikenali ketika diterangi dengan sinar.
Sementara itu, watermark yang terlihat dengan mata adalah tanda yang ditempelkan pada karya atau konten. Selain berfungsi sebagai identitas, watermark ini juga menunjukkan bahwa karya tersebut memiliki hak cipta.
Watermark ini biasanya ditemukan pada berbagai karya seperti foto, video, tulisan, lagu, dan karya lain.
Bentuk watermark ini hampir mirip dengan logo yang terpasang pada karya, bisa berupa nama pencipta, inisial, atau tanda tangan. Beberapa bentuk watermark yang umum adalah:
Logo
Perusahaan sering menggunakan logo mereka sebagai watermark pada karya yang dihasilkan. Logo ini berfungsi sebagai identitas agar karya tersebut dikenal sebagai hasil asli perusahaan dan bukan hasil tiruan.
Tulisan
Watermark dalam bentuk tulisan juga sering ditemukan pada berbagai karya. Biasanya berisi informasi seperti akun media sosial, nama toko, atau keterangan lain yang berkaitan dengan pencipta.
Ikon
Watermark dalam bentuk ikon sering digunakan, misalnya pada video di platform seperti YouTube, yang menandakan kepemilikan karya tersebut.
Bentuk dan Ukuran Watermark
Sebenarnya, watermark tidak memiliki bentuk atau ukuran yang baku. Watermark dibuat sesuai dengan keinginan sang pencipta.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, watermark bisa berupa logo, inisial nama, nama pembuat, tanda tangan, dan lain-lain.
Watermark juga punya beragam bentuk, misalnya logo bisa berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk lain sesuai kreativitas penciptanya.
Untuk ukuran, watermark biasanya dibuat dengan perbandingan 1 banding 1 agar tampilannya lebih rapi dan presisi. Pada sebuah konten, watermark tidak dibuat lebih besar dari karya itu sendiri.
Sering kali, watermark dibuat transparan agar tetap terlihat namun tidak mengganggu, biasanya diletakkan di pojok konten.
Meskipun begitu, penting untuk memastikan bahwa watermark yang dipasang memiliki ukuran dan tampilan yang tepat, sehingga tidak mengganggu kenyamanan saat menikmati karya tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Watermark
Dari pembahasan sebelumnya, kita sudah memahami berbagai fungsi watermark untuk sebuah karya atau konten. Namun, dalam penggunaannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Watermark memiliki kelebihan dan kekurangan yang mungkin belum semua orang ketahui secara rinci. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan watermark.
Kelebihan Watermark
Watermark berfungsi untuk mencegah pencurian karya. Dengan adanya watermark, orang akan berpikir dua kali sebelum mengklaim karya tersebut.
Bahkan, menghapus watermark pun bukan perkara mudah, sehingga karya jadi lebih dihargai oleh publik. Selain itu, watermark juga bisa menjadi alat branding bagi perusahaan atau pencipta karya.
Para penikmat karya dapat dengan mudah mencari tahu informasi tentang pencipta atau perusahaan hanya berdasarkan watermark yang terpasang.
Kekurangan Watermark
Sebenarnya, kekurangan watermark tidak terlalu banyak. Memasukkan watermark ke dalam karya memang membutuhkan waktu, namun berkat kemajuan teknologi, proses ini kini jauh lebih cepat dan mudah.
Saat ini sudah tersedia berbagai software, aplikasi, atau situs web yang memudahkan penambahan watermark. Namun, keberadaan watermark tidak bisa sepenuhnya menjamin karya bebas dari pencurian.
Beberapa pihak mungkin menggunakan teknik khusus untuk menghilangkan watermark. Meski begitu, menghapus watermark tetap memakan waktu dan tenaga, sehingga orang akan berpikir ulang sebelum melakukannya.
Tips Membuat Watermark
Saat ini, banyak orang sudah bisa menambahkan watermark berkat kemajuan teknologi yang pesat.
Namun, selain mengetahui cara membuat dan memasang watermark menggunakan aplikasi, website, atau software, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menambahkan watermark pada sebuah karya.
Beberapa pertimbangan ini seringkali terlupakan atau diabaikan oleh sebagian orang. Oleh karena itu, penting untuk memahami aspek-aspek berikut saat menempatkan watermark pada karya.
Gunakan Posisi Watermark yang Tepat
Penempatan watermark sebenarnya cukup rumit meski terlihat sederhana. Kalian harus hati-hati agar watermark bisa melindungi karya tanpa mengurangi keindahannya.
Tidak ada aturan pasti soal posisi, tapi banyak yang memilih menempatkan watermark di tengah gambar.
Mereka menghindari menaruh watermark di bagian atas atau latar belakang yang polos karena itu memudahkan watermark dihapus. Usahakan watermark tampak menyatu dengan karya.
Jadikan Watermark Sebagai Bagian dari Karyamu
Watermark juga bisa disisipkan sedemikian rupa hingga menjadi bagian dari karya itu sendiri. Artinya, watermark bisa ditempatkan di area yang tidak terlalu mencolok.
Meski membutuhkan waktu lebih untuk membuatnya, cara ini memberi manfaat karena watermark jadi sulit dihilangkan.
Ukuran Watermark Tak Lebih dari 1/16 Bagian Karya
Ukuran watermark sebaiknya tidak terlalu besar, idealnya tidak lebih dari 1/16 dari keseluruhan ukuran karya.
Kalau bingung, coba bagi karya menjadi empat bagian dan tempatkan watermark maksimal pada satu bagian tersebut. Meski begitu, ukuran ini bukan aturan mutlak dan bisa disesuaikan sesuai selera.
Letakkan Watermark pada Area Komposit Gambar
Menempatkan watermark pada latar belakang yang kontras memudahkan penghapusan dengan software editing. Sebaiknya, pasang watermark di area komposit gambar dan atur opasitasnya supaya watermark sulit dihapus.
Gunakan Warna Semi Transparan
Walau banyak yang memakai warna kontras agar watermark terlihat jelas, hal ini sering menurunkan nilai estetika karya. Oleh karena itu, gunakan warna semi transparan agar watermark terlihat menyatu dengan karya tanpa mengganggu.
Cantumkan Informasi Pribadi pada Watermark
Watermark juga berfungsi sebagai alat branding untuk perusahaan atau pencipta karya.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya menambahkan informasi pribadi yang jelas pada watermark, seperti nama pemilik, tanggal publikasi, atau simbol Hak Cipta ©. Contohnya: “© 2013 Nama Kalian.”
Tips agar Karya Terhindar dari Pencurian
Seperti yang sudah dijelaskan, karya yang dibuat berpotensi mengalami pencurian, terutama di dunia digital saat ini. Karena itu, penggunaan watermark pada sebuah karya sangat penting untuk memberikan perlindungan.
Namun, selain memasang watermark, ada beberapa tips lain yang dapat membantu menjaga keamanan karya kalian.
Ciptakan Karya yang Unik
Setiap karya pasti memiliki keunikan tersendiri yang dapat menjadi ciri khas, menandakan bahwa karya itu asli dari penciptanya tanpa unsur plagiarisme.
Jika kalian adalah seorang seniman atau pembuat karya, usahakan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai keunikan.
Selain memberikan identitas yang kuat, karya unik juga akan lebih mudah dikenali orang lain, meskipun karya tersebut mungkin disebarkan tanpa watermark di berbagai tempat.
Gunakan Resolusi Rendah
Jika karya tersebut memang akan dicetak dalam berbagai bentuk, penggunaan resolusi tinggi tentu diperlukan. Namun, untuk karya yang hanya akan diunggah ke platform digital, menggunakan resolusi rendah lebih dianjurkan.
Hal ini membuat karya dengan resolusi rendah menjadi lebih sulit untuk dicuri atau disalahgunakan.
Sebagai penutup, memahami pengertian watermark membantu kita melindungi karya agar tetap aman dan menghargai hak cipta pencipta asli dengan efektif.