Harga Minyak WTI Meningkat Signifikan, Dipicu Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Senin, 16 Juni 2025 | 14:09:25 WIB
Harga Minyak WTI Meningkat Signifikan, Dipicu Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami lonjakan signifikan pada awal pekan ini, memperpanjang momentum penguatan yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, khususnya akibat aksi saling serang antara Iran dan Israel yang semakin berkembang.

Pada Senin pagi, 16 Juni 2025, harga minyak WTI tercatat mengalami kenaikan sebesar $1,10 atau sekitar 1,5%, mencapai level $74,08 per barel. Kenaikan ini menambah akumulasi lonjakan harga minyak yang sudah mencapai lebih dari 7% selama sesi perdagangan sebelumnya. Analis pasar mencatat bahwa ketegangan geopolitik yang terus berkembang di Timur Tengah berperan penting dalam mendorong harga minyak mentah ke level yang lebih tinggi.

Geopolitik Memanas, Harga Minyak Meroket

Ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel, dua negara besar di kawasan Timur Tengah, menjadi faktor utama yang mendorong harga minyak ke level yang lebih tinggi. Sejak beberapa hari terakhir, aksi saling serang yang melibatkan serangan udara dan serangan misil telah meningkatkan ketidakpastian di kawasan yang merupakan jalur penting untuk distribusi minyak dunia, seperti Selat Hormuz.

Menurut analis pasar, ketegangan ini menambah kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah yang kaya akan cadangan minyak. Kawasan ini merupakan salah satu sumber utama pasokan minyak global, sehingga setiap ketegangan atau eskalasi konflik di wilayah tersebut dapat mempengaruhi stabilitas harga minyak mentah.

Sebagai salah satu contoh, sejumlah pengamat pasar memperkirakan bahwa potensi gangguan terhadap jalur distribusi energi yang melintasi Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan laut internasional, dapat menyebabkan kekhawatiran lebih lanjut tentang pasokan minyak global. Sejak beberapa tahun terakhir, ketegangan di wilayah tersebut telah menambah ketidakpastian di pasar energi, yang pada gilirannya mendorong lonjakan harga minyak.

Sinyal Kekuatan Tren Bullish di Pasar Minyak

Dari sisi teknikal, pergerakan harga minyak WTI menunjukkan sinyal tren naik (bullish) yang cukup kuat. Analis dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan bahwa berdasarkan indikator teknikal seperti formasi candlestick dan pergerakan rata-rata (moving average), harga minyak WTI berpotensi melanjutkan penguatannya dalam waktu dekat.

"Secara teknikal, kami melihat pergerakan harga minyak WTI menunjukkan sinyal yang mengarah ke tren bullish yang kuat. Hal ini tercermin dalam formasi candlestick yang positif, serta indikator moving average yang mendukung pandangan bahwa harga minyak bisa terus meningkat," ujar Andy Nugraha dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, adanya peningkatan aktivitas transaksi pada opsi beli (call options) untuk minyak di harga $80 per barel juga menjadi indikator positif yang menambah keyakinan bahwa harga minyak masih memiliki potensi untuk naik. Pada saat yang sama, tingkat aktivitas pada opsi beli ini telah mencapai level tertinggi sejak Januari 2025, yang menunjukkan bahwa pasar optimistis terhadap prospek harga minyak ke depan.

Lonjakan Aktivitas Opsi Beli, Pertanda Kekuatan Harga

Di pasar keuangan, salah satu cara untuk mendapatkan gambaran tentang prospek harga minyak adalah dengan mengamati transaksi opsi beli, yang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli aset (dalam hal ini, minyak) pada harga tertentu di masa depan. Dalam hal ini, transaksi opsi beli di harga $80 per barel mengalami lonjakan yang signifikan, yang menunjukkan adanya keyakinan pasar bahwa harga minyak dapat mencapai level tersebut dalam waktu dekat.

“Peningkatan yang tajam dalam transaksi opsi beli menunjukkan bahwa banyak pelaku pasar yang yakin bahwa harga minyak WTI bisa melampaui level $80 dalam beberapa minggu atau bulan mendatang. Ini menandakan optimisme yang tinggi terhadap pergerakan harga minyak,” tambah Andy Nugraha.

Lonjakan aktivitas ini juga dapat mencerminkan kepercayaan pelaku pasar bahwa ketegangan geopolitik di Timur Tengah, ditambah dengan faktor-faktor fundamental lain yang mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak global, akan memberikan dorongan lebih lanjut bagi harga minyak mentah.

Proyeksi Harga Minyak ke Depan

Seiring dengan ketegangan yang terus berkembang di Timur Tengah dan peningkatan aktivitas transaksi di pasar opsi, banyak analis mulai memproyeksikan bahwa harga minyak WTI berpotensi akan terus mengalami penguatan. Meskipun faktor-faktor geopolitik memainkan peran penting, para ahli juga memperkirakan bahwa peningkatan permintaan energi global, seiring dengan pemulihan ekonomi di berbagai negara, akan berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak di masa depan.

Pada bulan-bulan mendatang, harga minyak diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk keputusan kebijakan dari OPEC+ mengenai produksi minyak, serta perkembangan ekonomi global yang dapat memengaruhi tingkat permintaan. Pasar juga akan terus memantau perkembangan ketegangan geopolitik, terutama yang melibatkan negara-negara penghasil minyak utama di Timur Tengah.

Namun, meskipun prospek jangka pendek tampak optimis, para analis juga memperingatkan bahwa ketegangan geopolitik yang berkelanjutan dan ketidakpastian ekonomi global dapat menyebabkan volatilitas harga yang signifikan.

Implikasi bagi Ekonomi Global

Kenaikan harga minyak yang terus berlanjut dapat memiliki dampak luas pada ekonomi global, termasuk mempengaruhi inflasi, harga barang dan jasa, serta keputusan kebijakan moneter di berbagai negara. Negara-negara pengimpor minyak, seperti India dan Tiongkok, yang sangat bergantung pada pasokan energi dari Timur Tengah, dapat menghadapi tekanan inflasi yang lebih tinggi jika harga minyak terus meningkat.

Sebaliknya, negara-negara penghasil minyak, termasuk anggota OPEC, diuntungkan dengan lonjakan harga ini karena mereka akan memperoleh pendapatan lebih besar dari ekspor minyak. Bagi negara-negara besar penghasil minyak, seperti Arab Saudi dan Rusia, harga minyak yang lebih tinggi dapat memberikan ruang bagi pengembangan proyek energi lainnya serta mendukung stabilitas ekonomi domestik.

Harga minyak mentah WTI telah mengalami kenaikan signifikan pada awal pekan ini, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama akibat eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Sinyal teknikal yang menunjukkan tren bullish yang kuat, serta peningkatan aktivitas transaksi opsi beli di harga $80 per barel, mengindikasikan bahwa pasar optimistis terhadap prospek harga minyak ke depan. Namun, ketidakpastian geopolitik dan kondisi ekonomi global tetap menjadi faktor risiko yang harus diperhatikan.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB